Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi dengan mayoritas indeks utama rebound pada akhir perdagangan Rabu (22/1) karena naiknya kinerja IBM yang mampu mengurangi kekhawatiran atas virus corona yang sedang berkembang.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 9,63 poin atau 0,03% ke 29.186,41, S&P 500 naik 0,98 poin atau 0,03% ke 3.321,77 dan Nasdaq Composite naik 12,96 poin atau 0,14% ke 9.383,77.
Baca Juga: S&P 500 dan Nasdaq mancatatkan level tertinggi pada pembukaan bursa
"Pasar telah naik tinggi, dan itu membuat beberapa investor sedikit gelisah, hati-hati," kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi Inverness Councel New York seperti dikutip Reuters.
"Jadi kita tidak melihat penguatan yang tinggi."
Ia menambahkan, musim laporan keuangan selalu berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi. "Setiap laporan keuangan baru yang dirilis adalah bagian dari teka teki," jelas Ghriskey.
Optimisme pasar ditopang oleh International Business Machines (IBM) yang mencetak pertumbuhan pendapatan kuartalan yang mengejutkan dan laba setahun penuh diperkirakan akan lebih tinggi dari prediksi. Saham IBM naik 3,4%.
Sementara itu, tindakan pencegahan global yang diberlakukan untuk menghambat penyebaran virus corona yang telah merenggut 17 nyawa juga sedikit meredakan kekhawatiran pasar. Kini WHO telah bersidang untuk menentukan apakah kesehatan global dalam situasi darurat.
Baca Juga: Wall Street ikut tertekan virus corona yang sudah sampai AS
Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, enam sektor berakhir positif. Saham-saham teknologi naik, sementara saham energi turun.
Saham Boeing Co tutun 1,4% setelah perusahaan mengumumkan bahwa pesawat 737 MAX belum mendapat persetujuan untuk dapat kembali beroperasi hingga musim panas.
Di sisi ekonomi, data penjualan rumah pada Desember naik mendekati rekor tertingginya dalam dua tahun.
Volume transaksi perdagangan saham di bursa AS mencapai 7,20 miliar saham dengan rata-rata 6,8 miliar saham selama 20 hari terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
