kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau margin tipis, Semen Indonesia tetap andalkan pasar ekspor


Jumat, 20 Juli 2018 / 16:27 WIB
Walau margin tipis, Semen Indonesia tetap andalkan pasar ekspor
ILUSTRASI. PT Semen Indonesia Tbk SMGR


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ekspor masih jadi andalan industri semen. Tak terkecuali PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Maklum, kondisi pasar semen domestik masih kelebihan pasokan.

Mei 2018, volume penjualan SMGR di pasar ekspor naik 100% menjadi 337.000 ton dari 168.000 ton. Begitu juga di bulan Juni 2018, penjualannya naik 2,8% dari 279.000 ton menjadi 287.000 ton. 

Sepanjang tahun 2018, penjualan ekspor semen SMGR naik 53,5% dari 979.500 ton menjadi 1,5 juta ton.

Tapi, melempar semen ke pasar ekspor juga tak mudah. Kondisi pasar ekspor juga masih tertekan karena rata-rata negara produsen semen, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam dan Thailand juga mengalami kelebihan pasokan.

Sekretaris Perusahaan Agung Wiharto mengamini hal tersebut. Dia bilang, masing-masing negara produsen semen ingin mengekspor. 

Walau demikian, melempar produk ke pasar ekspor masih jadi satu-satunya jalan keluar untuk menekan ongkos produksi.

"Kalau kami ada kelebihan produksi lebih baik kami ekspor walaupun margin-nya tipis sekali, yang penting bisa meningkatkan utilisasi," ungkap Agung tanpa merinci besaran margin yang terpangkas.

SMGR menyiasatinya dengan menekan ongkos transportasi dengan mengandalkan pengiriman dari pabrik Semen Padang.

"Karena posisinya ada di Samudera Hindia, sehingga biaya transportasi relatif lebih baik dibanding negara lain," ujar Agung.

Catatan saja, beberapa di antara negara tujuan ekspor SMGR adalah Maldives, Bangladesh, dan Srilanka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×