kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume penjualan Semen Indonesia (SMGR) naik meski ada ancaman oversupply


Rabu, 03 Juni 2020 / 18:27 WIB
Volume penjualan Semen Indonesia (SMGR) naik meski ada ancaman oversupply
ILUSTRASI. Semen Indonesia (SMGR) mencatatkan kinerja mentereng sepanjang kuartal I-2020.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencatatkan kinerja mentereng sepanjang kuartal I-2020. Baik dari segi jumlah pendapatan atau laba bersih, SMGR berhasil meraih pertumbuhan positif.

Jumlah pendapatan SMGR pada kuartal I-2020 tercatat mencapai Rp 8,58 triliun atau naik 5,6% secara year on year (yoy). Sementara untuk laba bersih, SMGR mengantongi Rp 446,45 miliar atau naik 66% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 268,10 miliar.

Analis Valbury Asia Sekuritas Budi Rustanto dalam risetnya pada 18 Mei 2020 menuturkan, kenaikan pendapatan SMGR tidak terlepas dari naiknya volume penjualan sebesar 7% secara yoy pada kuartal I-2020. Selain itu, SMGR juga dinilai berhasil melakukan efisiensi dengan turunnya beban umum pendapatan sepanjang tiga bulan tersebut.

Baca Juga: April 2020, market share empat emiten semen kompak tergerus

“Beban umum pendapatan perusahaan SMGR turun 0,6% menjadi Rp 5,87 triliun seiring dengan turunnya harga batubara dan beberapa inisiatif termasuk sentralisasi pengadaan batubara dan pengubahan rute distribusi. Pada akhirnya ini membuat gross margin naik dari 27,2% pada kuartal I-2019 menjadi 31,5% pada kuartal I-2020,” tulis Budi dalam riset.

Sementara itu analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya menuturkan SMGR masih mampu mencatatkan kinerja penjualan yang baik meski kondisi pasar tengah oversupply seiring dengan penyebaran virus corona. Hingga April kemarin, Andrey menyebut SMGR berhasil menjual 12,4 juta ton semen atau naik 5,3% secara yoy.

“Kami melihat penempatan lokasi secara strategis yang dilakukan SMGR turut membantu mengatasi lemahnya permintaan. Dengan lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia, ini akan menutupi pencapaian di pulau Jawa yang rendah seiring menjadi pusat episentrum persebaran virus corona,” tulis Andrey dalam riset.

Baca Juga: Saham-saham ini jadi penggerek IHSG selama bulan Mei, begini prospeknya ke depan

Analis Sinarmas Sekuritas Paulina dalam risetnya 19 Mei 2020 juga menuliskan SMGR berhasil mencatatkan kinerja yang positif dari sisi ekspor di tengah kondisi ekonomi yang cukup sulit saat ini.

“Selama empat bulan terakhir, ekspor SMGR naik hingga 26,7% secara yoy seiring dibukanya kebijakan lockdown di China dan Australia. SMGR juga berhasil mendapatkan kembali market share-nya, yakni sebesar 53,6% per April kemarin,” tulis Paulina.

Baca Juga: Kinerja Semen Indonesia (SMGR) di kuartal I-2020 ciamik, laba bersih loncat 66%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×