kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume distribusi gas kunci prospek PGAS


Rabu, 06 Maret 2013 / 06:06 WIB
Volume distribusi gas kunci prospek PGAS
ILUSTRASI. Cumi Hot Plate ditumis harum bersama 3 jenis campuran saus yang sedap & gurih (Dok/Unilever Food Solutions)


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) baru saja merilis laporan keuangan tahun 2012. Kinerja keuangan PGAS tahun lalu memang lumayan memuaskan. Hanya saja, kondisi tersebut tidak diimbangi kenaikan volume distribusi dan transmisi gas.

Berdasarkan data perusahaan, volume distribusi gas pada 2012, cuma naik 1,5% year on year (yoy) menjadi 807 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Sementara, volume transmisi juga tumbuh tipis 3,8% menjadi 845 mmscfd. Jika pertumbuhan distribusi tipis, kinerja PGAS terancam terhambat

Tapi, analis Bahana Securities, Irwan Budiarto memprediksi, akan ada lonjakan suplai gas dari dua penyalur yakni Conoco Philips dan Pertamina. Hal itu sudah terjadi sejak kuartal IV/2012.

Meski belum memperoleh konfirmasi resmi, Irwan memperkirakan, kenaikan suplai bisa berlanjut dan mendorong kenaikan distribusi gas PGAS di tahun ini. Dalam risetnya, 1 Maret 2013, Irwan memproyeksikan, volume distribusi gas PGAS di tahun ini akan naik 5,5% menjadi 860 mmscfd. Begitu juga dengan volume transmisi akan naik tipis 3% menjadi 885 mmscfd.  "Harusnya bisa lebih tinggi karena ada sinyal kenaikan suplai. Tapi, masih harus menunggu konfirmasi data lanjutan," tuturnya.

Potensi kenaikan suplai gas PGAS juga diprediksi analis Panin Sekuritas, Fajar Indra. Meski baru mengeluarkan perhitungan sementara, dia menduga, distribusi gas PGAS akan naik 4,7% dari 807 mmscfd menjadi 845 mmscfd di 2013. Begitu pun volume transmisi gas bakal naik 2,9% dari 877 mmscfd menjadi 903 mmscfd.

PGAS sepertinya akan diuntungkan dari kenaikan harga gas sebesar 15% oleh dua penyuplainya, Conoco Philips dan Pertamina pada April 2013. Dalam risetnya, analis Mandiri Sekuritas, Hariyanto Wijaya menulis, PGAS tidak dirugikan karena kenaikan harga itu. Sebab, harga yang naik membuat belanja modal dua perusahaan penyalur gas ke PGAS itu ikut terkerek sehingga merangsang mereka menggenjot produksi gas.

Perhitungan Hariyanto, volume distribusi gas PGAS pada tahun ini naik sekitar 9% menjadi 879,6 mmscfd. "Kenaikan volume akan mendorong tumbuhnya pendapatan PGAS tahun ini," tulis Hariyanto.

Fajar melihat, potensi bisnis PGAS semakin cerah seiring ekspansi perusahaan yang cukup gencar. Saat ini, PGAS tengah membangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung. Proyek ini akan beroperasi pada 2015.

PGAS juga sedang menyelesaikan proyek pipa CP3B Cikande-Bitung yang mengalirkan gas ke Banten Timur. "Proyek ini bagus untuk menjaga kinerja perusahaan terus tumbuh," kata Fajar.

Proyeksi Fajar, pendapatan PGAS akan naik 32% di tahun ini menjadi US$ 3,3 miliar. Sedangkan laba bersih akan naik tipis 0,6% dari US$ 891 juta menjadi US$ 897 juta.

Ketiga analis kompak merekomendasikan beli saham PGAS. Fajar merekomendasikan beli dengan target harga Rp 5.500 per saham.

Irwan juga merekomendasikan beli saham PGAS dengan target harga Rp 5.500, mencerminkan PER 2013 sebanyak 16,6 kali. Dalam risetnya, Hariyanto menyarankan beli saham PGAS mengingat adanya potensi kenaikan distribusi gas tahun ini. Pada penutupan perdagangan, kemarin, harga saham PGAS naik 4,57% ke Rp 5.150 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×