kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

USD juga bertekuk lutut atas EUR dan JPY


Minggu, 12 Maret 2017 / 15:30 WIB
USD juga bertekuk lutut atas EUR dan JPY


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Dollar AS tampaknya sedang lesu darah. Selain melemah terhadap poundsterling, The Greenback juga tak berdaya di hadapan Euro dan Yen Jepang. 

Sajian data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang membaik pada Februari rupanya gagal mempertahankan penguatan USD. Setelah data dirilis, mata uang negeri Paman Sam itu malah semakin melemah dihadapan Euro.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (10/3), pasangan EUR/USD menguat 0,91% ke level 1.0673 dibanding hari sebelumnya. Sementara, pasangan USD/JPY terkoreksi 0,14% ke level 114,79 dari hari sebelumnya.

Tonny Mariano, analis PT Esandar Arthamas Berjangka melihat, penguatan Euro lebih disebabkan karena aksi profit taking. Pernyataan Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi untuk menahan tingkat suku bunga acuan seolah menjadi angin segar akan perbaikan ekonomi dikawasan Uni Eropa.

“Tidak adanya pelonggaran kebijakan dan indikasi kelanjutan program stimulus membuat Euro kembali menguat,” ungkapnya, Minggu (12/3).

Meskipun data ekonomi di zona Euro relatif negatif tetapi keputusan ECB ini tetap mendominasi. Neraca perdagangan Jerman memang mengalami peningkatan dari €18,3 miliar menjadi €18,5 miliar. Tetapi hasil tersebut masih di bawah prediksi ekonom yang diperkirakan meningkat hingga €19,2 miliar. 

Untuk Senin (13/3), Tonny memperkirakan pasangan EUR/USD ini akan berbalik arah. Menurutnya perbaikan data ketenagakerjaan AS mampu mendorong The Greenback mengungguli Euro. Apalagi kondisi geopolitik di Uni Eropa masih terganggu.

Adapun untuk USD/JPY, Anthonius Edyson, Research and Analyst PT Astronacci International mengatakan, kemungkinan pelemahan ini hanya akan terjadi sesaat. Menurutnya Yen masih berada dibawah tekanan karena pelemahan indeks sentimen bisnis untuk semua industri. Pada kuartal-I 2017 posisi indeks berada di level 1,3 sedangkan kuartal sebelumnya berhasil mencapai level 3,0.

Sementara dari AS, kenaikan suku bungaThe Fed yang hampir pasti diputuskan dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini diperkirakan akan mampu memberikan sentimen positif bagi Dollar AS.

Valuasi pasangan USD/JPY pada Senin (13/3) diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan. Baik dari AS maupun dari Jepang tidak ada data ekonomi baru yang bisa mengubah pergerakan harga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×