kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) memacu kinerja pada semester II 2020


Senin, 24 Agustus 2020 / 17:50 WIB
Upaya Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) memacu kinerja pada semester II 2020
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) tengah berupaya untuk mengejar pertumbuhan pendapatan pada paruh kedua tahun ini. Pasalnya, selama semester pertama 2020 MIKA menorehkan kinerja yang kurang memuaskan.

Investor Relation, Mitra Keluarga Karyasehat, Aditya Widjaja mengatakan, turunnya trafik kunjungan pasien berimbas terhadap kinerja Mitra Keluarga Karyasehat. Lihat saja, pendapatan bersih perusahaan ini terkikis 8,86% menjadi Rp 1,44 triliun pada semester pertama 2020, dari pendapatan pada semester I 2019 yang mencapai Rp 1,58 triliun.

Sementara dari sisi laba bersih juga menyusut 19,61% menjadi Rp 288,74 miliar pada semester 1 2020. Hal ini juga dipengaruhi oleh sejumlah dokter Mitra Keluarga pun mengurangi jam praktik di rumah sakit. Pada paruh pertama tahun ini Mitra Keluarga mencatat penurunan volume rawat inap dan rawat jalan masing-masing 11,43% dan 19,72% secara tahunan atau year on year (yoy).

Baca Juga: IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan Senin (24/8), asing lepas saham BBCA

Lebih lanjut Aditya memaparkan, seiring dengan adanya relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), trafik kunjungan pasien kembali membaik mulai Juni yang lalu. Sayangnya, Aditya belum dapat menyebutkan proyeksi pendapatan dan laba bersih hingga tutup tahun ini. Yang jelas kini perusahaan tersebut terus berusaha untuk meningkatkan kinerja.

Ada sejumlah inisiatif yang dilakukan oleh MIKA untuk kembali memacu kinerja di akhir sisa tahun ini. Salah satunya dengan mendorong dokter untuk kembali menambah jam praktik di rumah sakit. "Pada Juni sudah ada 75% dokter mulai praktik kembali, per Agustus sudah normal 100%," katanya dalam paparan publik yang digelar pada Senin (24/8).

Selain itu, MIKA menerapkan pembayaran nontunai guna mencegah penyebaran Covid-19. Mitra Keluarga Karyasehat juga mengambil inisiatif dengan membangun rumah screening yang terpisah dari gedung rumah sakit utama untuk menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan pernafasan sebagai tindakan pengendalian penyebaran virus.

Baca Juga: IHSG hari ini bakal melanjutkan reli panjang, saham berikut bisa diakumulasi

Sampai saat ini Mitra Keluarga Karyasehat sudah membangun sebanyak 16 rumah screening. "Biaya untuk membangun satu rumah screening sekitar Rp 300 juta hingga 400 juta," jelasnya.

Sejauh ini, Mitra Keluarga telah merawat lebih dari 2.500 pasien positif dan PDP Covid-19, melakukan lebih dari 110.000 tes Rapid dan lebih dari 18.000 tes PCR. Dengan berbagai upaya tersebut MIKA berharap kinerja pada semester dua tahun ini bisa lebih baik  ketimbang paruh pertama 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×