Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Tren aksi jual investor asing masih terus berlanjut. Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (10/7), asing mencatat penjualan bersih Rp 539,73 miliar.
Terlepas dari masalah error sistem perdagangan bursa pagi tadi, aksi jual itu membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,43 poin atau 0,74% ke level 5.771,51.
"Ini lebih karena aksi profit taking para pemodal asing," ujar Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas kepada KONTAN. Kondusifnya kondisi makro Indonesia justru yang menjadi pemicu profit taking tersebut.
Ia menjelaskan, sejatinya kondisi dalam negeri masih stabil. Indeks malah sempat mendapat obat kuat akibat naiknya peringkat surat utang Indonesia ke level investment grade.
Akan tetapi, sentimen negatif justru muncul dari luar negeri. Salah satunya, pasar Amerika Serikat (AS) yang sempat libur pada tanggal 4 Juli kemarin. Efeknya, akivitas perdagangan sepi.
Sepinya aktivitas perdagangan diperparah oleh kebijakan Presiden Korea Utara yang memerintahkan jajaran militer untuk meluncurkan rudal balistik antar benua dan jatuh ke perairan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Jepang. Kondisi geopolitik pun memanas.
Pada saat yang bersamaan, makro dalam negeri sedang bagus, sehingga ada banyak investor yang memasang posisi beli. Hal ini yang dimanfaatkan asing untuk menjual sejumlah portofolionya.
Nafan melanjutkan, tren koreksi IHSG masih akan berlanjut pekan ini. Indeks akan bergerak pada rentang 5.720-5.910. "Tapi, ini koreksi sehat," kata Nafan. Sebab, fundamental yang saat ini lebih kuat diprediksi mampu mengantarkan indeks menuju level 6.200 hingga akhir tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
