kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren harga aluminium positif jangka panjang


Rabu, 03 Mei 2017 / 08:10 WIB
Tren harga aluminium positif jangka panjang


Reporter: Olfi Fitri Hasanah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga aluminium di pasar global kembali melemah. Namun dalam jangka panjang, aluminium diproyeksikan dalam tren positif seiring reformasi industri yang dilakukan China.

Harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME), Jumat (28/4) terkoreksi 0,65% menjadi US$ 1.911,5 per ton. Hari sebelumnya, harga aluminium masih US$ 1.924 per ton. Ini meneruskan tren negatif hari sebelumnya, Kamis (27/4), yang terkoreksi 2,06%.

Analis Asia Tredepoint Futures Andri Hardianto menjelaskan, harga aluminium melemah cuma lantaran faktor teknikal. Maklum, harga telah mengalami kenaikan berturut-turut, sehingga pelaku pasar melakukan aksi ambil untung. "Profit taking ramai di pasar sehingga harganya terkoreksi," ujar Andri kepada KONTAN, kemarin (2/5).

Asal tahu saja, tiga hari pertama perdagangan pekan lalu, harga aluminium menguat sebelum terkoreksi di dua hari terakhir. Bahkan, Kamis (20/4) lalu, harga aluminium sempat mencapai level tertinggi, yakni US$ 1.972 per ton, atau tumbuh 2,1% dalam sehari.

Andri berpendapat, tren harga aluminium dalam jangka panjang masih tetap positif. Koreksi hanya bersifat temporer atau jangka pendek. Sebab, rencana pemerintah China melakukan reformasi industri dengan menggabungkan beberapa smelter memberi sinyal positif.

Langkah tersebut menanggapi sikap Amerika Serikat (AS) yang sempat menuding ketidakberesan di balik murahnya harga aluminium China. Ini membuat China dianggap sebagai ancaman bagi industri logam, terutama aluminium di AS. "China melakukan antisipasi terhadap dugaan Amerika dengan mengambil langkah merger," cetus Andri.

Tak hanya itu, langkah pemerintah China menutup sejumlah smelter terkait isu lingkungan pun menjadi katalis positif yang menjaga stabilitas harga aluminium. Maklum, produksi aluminium China diperkirakan turun 3,4% sepanjang tahun ini.

Andri memperkirakan, harga aluminium akan menyentuh US$ 2.000 per ton di kuartal dua tahun ini. Secara teknikal, harga saat ini bergerak di atas moving average (MA) 50 dan MA100, menunjukkan harga aluminium masih bergerak dalam tren penguatan.

Indikator moving average convergence divergence (MACD) masih positif. Selain itu, indikator stochastic dan RSI juga turut mengirim sinyal positif. Karena itu, Andri memprediksi, harga aluminium hari ini (3/5) akan menguat dan bergerak di kisaran US$ 1.910-US$ 1.917 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×