kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

TPIA telah tarik pinjaman sindikasi US$ 264 juta


Jumat, 07 Agustus 2015 / 13:51 WIB
TPIA telah tarik pinjaman sindikasi US$ 264 juta


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sudah hampir menggunakan seluruh dana pinjaman berjangka senilai US$ 265 juta. Dalam laporan keuangan semester I-2015, perseroan telah melakukan penarikan kelima atas pinjaman berjangka senilai US$ 8 juta.

Dengan begitu, saat ini total jumlah pinjaman yang sudah ditarik untuk ekspansi TPIA mencapai US$ 264 juta. Pinjaman berjangka yang dimaksud adalah pinjaman yang diperoleh TPIA pada tahun 2013 dari beberapa kreditur seperti Bangkok Bank Public Company Limited, Indonesia Eximbank. DBS Bank Ltd, dan Deutsche Bank AG Singapura.

Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai proyek ekspansi kapasitas pabrik ethylene. Nilai ekspansi ini memang cukup besar, mencapai US$ 380 juta. Hingga Juni, perkembangan pembangunan proyek naphta cracker itu sudah mencapai 83% dari target.

Rencananya, fasilitas naptha cracker yang baru akan beroperasi pada Desember 2015. Beroperasinya fasilitas ini akan meningkatkan produksi Ethylene hingga 43% dari saat ini sebesar 600 KTA (Kilo Ton per Anum) menjadi 860 KTA.

Begitupula produksi propylene bakal meningkat dari 320 KTA menjadi 470 KTA, Py-Gas meningkat dari 280 KTA menjadi 400 KTA serta Mixed C4 meningkat dari 220 KTA menjadi 315 KTA.

Tahun ini TPIA menganggarkan belanja modal sebesar US$ 200 juta untuk pengembangan kapasitas. Anak usaha Barito Pasific ini juga tengah mengkaji pinjaman baru senilai US$ 100 juta untuk melakukan refinancing utang jatuh tempo. Perseroan sudah mendapat persetujuan penjaminan aset pada Juni lalu.

Sampai akhir Juni tahun ini, total utang bank jangka panjang perseroan mencapai US$ 428,7 juta. Jumlah liabilitasnya mencapai 984,7 juta. Sementara total ekuitasnya mencapai US$ 895,2 juta.

Pada periode itu, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 799,8 juta. Jumlah itu turun 38% year on year (yoy). Namun, laba bersihnya naik menjadi US$ 30 juta dari sebelumnya US$ 6,5 juta karena ada keuntungan dari penjualan aset.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×