kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tower Bersama (TBIG) kantongi restu untuk akuisisi 3.000 menara Inti Bangun Sejahtera


Selasa, 30 Maret 2021 / 19:20 WIB
Tower Bersama (TBIG) kantongi restu untuk akuisisi 3.000 menara Inti Bangun Sejahtera
ILUSTRASI. Pekerja melakukan pengecekan jaringan kabel optik di menara milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mendapatkan restu dari para pemegang saham untuk mengakuisisi 3.000 menara milik PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST). Persetujuan tersebut diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung di The Grove Suites, Jakarta, Selasa (30/3).

"RUPSLB telah menyetujui rencana PT Tower Bersama yang merupakan entitas anak perusahaan untuk membeli dan mengambil alih sebanyak-banyaknya 3.000 menara telekomunikasi dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk," kata Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary TBIG Helmy Yusman Santoso dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/3). Menurut Helmy, transaksi ini diharapkan selesai pada April 2021.

Selain membeli 3.000 menara IBST, Tower Bersama juga akan menyewa sebanyak-banyaknya 32 lahan terkait menara ke IBST untuk jangka waktu 10 tahun. Nilai keseluruhan transaksi penjualan menara dan penyewaan atas 32 lahan milik IBST mencapai Rp 3,98 triliun, terdiri dari pembelian menara Rp 3,97 triliun dan lahan terkait menara Rp 10,82 miliar.

Transaksi ini termasuk transaksi material karena mencapai 60,4% dari ekuitas TBIG per 30 September 2020 yang sebesar Rp 6,60 triliun. 

Baca Juga: Tower Bersama (TBIG) menargetkan akuisisi 3.000 menara IBST rampung akhir Mei

Untuk membayar akuisisi, TBIG akan mencairkan pinjaman salah satu fasilitas revolving sebesar Rp 3,99 triliun.

Setelah transaksi, aset dan liabilitas TBIG masing-masing akan meningkat sebesar Rp 4,44 triliun. Sementara rasio keuangan TBIG setelah transaksi juga akan meningkat, terutama rasio utang terhadap ekuitas (DER) dari 3,71 kali menjadi 4,31 kali dan rasio utang terhadap aset (DAR) dari 0,71 kali menjadi 0,74 kali.

Secara proforma dengan menggunakan buku per 30 September 2020, apabila perjanjian jual beli aset bersyarat ini ditutup, maka akuisisi 3.000 menara akan menambah menara TBIG menjadi lebih dari 19.000 sites. Penambahan ini diperkirakan akan segera menghasilkan pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi.

Per 30 September 2020, TBIG memiliki 31.703 penyewaan dan 16.215 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perusahaan terdiri dari 16.093 menara telekomunikasi dan 122 jaringan DAS. 

Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 31.581, maka rasio kolokasi ( tenancy ratio) TBIG menjadi 1,96.

Selanjutnya: Beli menara Rp 3,98 triliun, Tower Bersama (TBIG) minta restu RUPSLB akhir Maret 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×