kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Total kontrak diraup Wika Gedung sudah 71% dari target 2018


Senin, 16 Juli 2018 / 11:06 WIB
Total kontrak diraup Wika Gedung sudah 71% dari target 2018
ILUSTRASI. Apartemen Tamansari - Wika Realty dengan kontraktor Wika Gedung


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah membukukan order book alias kontrak dihadapi Rp 11,77 triliun per akhir Juni lalu. Nilai ini setara 70,9% dari target sepanjang tahun ini senilai Rp 16,6 triliun.

Perolehan ini belum termasuk rencana perolehan kontrak baru Wika Gedung yang senilai Rp 2,6 triliun di bulan Juli ini.

“Kami yakin kontrak proyek tersebut akan kami peroleh karena penawaran kami yang terendah, ujar Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo dalam siaran pers, Minggu (15/7).

Porsi kontrak baru ini, kata Nariman, berasal dari eksternal, di luar dari proyek-proyek yang berasal dari PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), sekaligus holding company.

Capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain apartemen Cornel dan Denver Surabaya, pengembangan gedung RSUD Cengkareng, The Grandstand Apartement Surabaya, Gedung terminal dan fasilitas penunjang paket I bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Transpark Cibubur, Ruko dan sekolah Podomoro Golf View Cimanggis,

Selain itu, gedung fasilitas produksi media, Surveilans dan Epidemologi, Teknik dan Pengawasan Mutu PT Biofarma (Persero), perluasan gedung terminal penumpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang,Transmart Majapahit Semarang dan Transmart Pekalongan.

WEGE menargetkan pada tahun 2018 akan memperoleh kontrak dihadapi sebesar Rp 16,59 triliun atau naik sebesar 28,2% dari realisasi tahun 2017. Rinciannya, target kontrak baru Rp 7,83 triliun dan carry over dari tahun 2017 sebesar Rp 8,76 triliun.

“Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2018 direncanakan berasal dari pemerintah 30%, BUMN 30% dan swasta 40%,” jelas Nariman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×