kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiphone Mobile Indonesia akan terbitkan efek utang untuk refinancing


Selasa, 20 Februari 2018 / 23:15 WIB
Tiphone Mobile Indonesia akan terbitkan efek utang untuk refinancing
ILUSTRASI. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE)


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) berencana menerbitkan efek bersifat penerbitan obligasi, sukuk dan atau surat utang lainnya. Nilai yang akan diterbitkan maksimum Rp 2 triliun atau nilai lainnya yang setara dalam mata uang lain. Rencananya, dana hasil penerbitan efek tersebut, akan digunakan untuk refinancing utang perusahaan sebelumnya.

Untuk memuluskan aksi korporasi itu, TELE akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang akan digelar pada 5 April 2018. Pada waktu yang sama, TELE juga akan melakukan RUPS Tahunan. Terkait penerbitan efek tersebut, manajemen TELE menyatakan efek tersebut akan diterbitkan tahun ini juga. “Untuk refinance yang akan jatuh tempo. (Penerbitan) kuartal II,” terang Sekretaris Perusahaan TELE, Semuel Kurniawan kepada KONTAN.CO.ID Selasa (20/2).

Lebih lanjut, Semuel mengatakan utang perusahaan yang akan jatuh tempo tersebut yakni Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan 1 Tiphone. Efek itu punya jumlah pokok sebesar Rp 2 triliun yang telah efektif sejak 30 Juni 2015.

Sampai dengan berakhirnya masa periode penarikan, emiten ini telah menerbitkan sebesar Rp 1,94 triliun. Rinciannya yakni, Obligasi Berkelanjutan 1 Tiphone tahap 1 tahun 2015 berhasil mengumpulkan dana Rp 500 miliar. Obligasi berkelanjutan 1 Tiphone tahap 2 tahun 2016 berhasil mengumpulkan dana Rp 700 miliar. Obligasi berkelanjutan 1 Tiphone tahap 3 tahun 2017 berhasil mengumpulkan dana Rp 745,5 miliar.

Sisa dana yang tidak terealisasikan yakni Rp 54,5 miliar. Melihat kondisi pasar waktu itu, pada pertengahan tahun 2017, TELE memutuskan untuk tidak menerbitkan obligasi atas sisa dana sebesar Rp 54,5 miliar yang belum terselesaikan. Semuel menambahkan, efek tersebut akan diterbitkan pada tingkat lokal dengan denominasi rupiah. Seluruh dana penerbitan efek tersebut, nantinya akan digunakan untuk refinancing utang.

Terkait dengan prospek bisnis, dia menambahkan, proyeksi bisnis TELE pada tahun ini tergantung pada iklim politik. Faktor keamanan dirasa memegang peranan penting. Terutama, bila tidak terjadi kerusuhan maka akan baik secara bisnis. Terkait dengan target pendapatan, TELE masih menunggu dari mitra bisnis. “Masih menunggu dari Telkomsel,” ungkapnya.

Sampai dengan laporan keuangan kuartal III-2017, TELE membukukan pendapatan sebesar Rp 20,42 triliun. Pendapatan tersebut, dikontribusi dari penjualan voucher dan kartu perdana sebesar Rp 15,95 triliun atau sekitar 78,14% dari pendapatan konsolidasi, pendapatan telepon seluler sebesar Rp 4,46 triliun atau sekitar 21,86%, dan jasa perbaikan sebesar Rp 530 juta atau tidak mencapai 1%.

Ada beberapa perusahaan, dengan rincian pemasok dengan nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif pembelian neto. Diantaranya yakni PT Telekomunikasi Seluler dan PT Tekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 13,94 triliun. Lalu, PT Samsung Electronics Indonesia sebesar Rp 2,10 triliun, dan lain-lain sebesar Rp 3,4 triliun.

*Silakan unduh laporan keuangan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) terbaru di KinerjaEmiten.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×