kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga proyek baru angkat prospek Ciputra Development (CTRA)


Minggu, 07 Oktober 2018 / 18:45 WIB
Tiga proyek baru angkat prospek Ciputra Development (CTRA)
ILUSTRASI. Stand PT. Ciputra Development Tbk (CTRA)


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Ciputra Development Tbk (CTRA) hingga akhir tahun 2018, diprediksi akan meningkat signifikan. Katalis positifnya, ada tiga proyek yang proses pembangunannya hampir selesai dan pengakuan pendapatan atas proyek beberapa tahun silam yang dititikberatkan pada kuartal II 2018.

Analis Trimegah Sekuritas Adi Prabowo turut mengungkapkan prediksi yang senada. Ia mengatakan, prospek kinerja CTRA di sisa 2018 ini akan bertumbuh, meski dipengaruhi tahun politik yang bisa membuat kinerja sektor properti agak menurun.

"Walaupun demikian, secara musiman harusnya akhir tahun bisa menopang kinerja CTRA," ujarnya, Minggu (7/10).

Adi juga bilang, proyek pembangunan apartemen dan tower yang akan diselesaikan tahun ini akan cukup menopang kinerja CTRA. "Untuk proyek sendiri sudah cukup menopang, apalagi kalau kita lihat dari Ciputra World 2 dan proyek-proyek lainnya akan membantu menopang pendapatan perusahaan," tambahnya.

Ia lalu melanjutkan bahwa target pendapatan CTRA yang sebesar Rp 7 triliun tersebut bisa tercapai, meski turut dihantui oleh sejumlah faktor seperti tahun politik, kenaikan suku bunga perbankan, dan dollar yang menguat.

"Kalau meleset pun tidak akan jauh karena target yang dipasang tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu. Jadi tidak sulit untuk tercapai karena CTRA sudah menurunkan target marketing salesnya," imbuhnya.

Sementara itu, dari sisi saham, harga saham CTRA pada akhir perdagangan Jumat (5/10) turun 1,91% ke level Rp 770 per saham.

Namun, Adi melihat penurunan harga saham tersebut dibarengi dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah menyentuh level 5.731.

"Jadi, kami tidak melihat ini spesifik ke CTRA saja, tapi untuk semua emiten sektor properti. Jika indeks agak memulih kami rasa bisa koreksi lagi," ungkapnya.

Meskipun demikian, Ari melihat saham CTRA masih boleh dikoleksi di jangka pendek. "Untuk akumulasi kami rasa masih oke. Untuk harga kami acuan ke harga pada level Rp 870 per saham. Kalau untuk jangka panjang kami belum bisa memberikan angka karena kami sendiri juga sedang revisi target harga," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur CTRA Tulus Santoso mengatakan ada beberapa proyek akan selesai pada tahun ini, diantaranya proyek apartemen Ciputra internasional di Puri Indah Jakarta Barat, apartemen Citra Lake Suites di Citra Garden City Jakarta Barat dan apartemen Ciputra World 2 di Kuningan Jakarta Selatan.

"Sementara, untuk kawasan perkantoran di Citra Towers Kemayoran tiap bulan juga akan ada yang selesai. Sementara kalau apartemen mestinya sudah diakui revenue secara bertahap karena berdasar progres lapangan," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (5/10).

Tulus melanjutkan, total pendapatan dari seluruh proyek ini adalah sebesar Rp 7 triliun di akhir 2018. "Total pendapatan yang dibukukan di akhir tahun ini merupakan hasil dari transaksi penjualan 2 tahun - 3 tahun yang lalu," tambahnya.

Soal pendapatan dan laba bersih di akhir tahun 2018, Tulus berharap masing-masing naik sebesar 17% dan 36% dibanding tahun sebelumnya. "Pendapatan naik sebesar Rp 7,53 triliun dan laba bersih naik 1,21 triliun di akhir tahun nanti," kata Tulus.

Lalu soal belanja modal alias capital expenditure (capex) di tahun ini, ia bilang dari total capex sebesar Rp Rp 1,5 triliun. "Saat ini sudah terserap 65%," pungkasnya.

Sementara mengenai rencana ekspansi tahun depan, ia bilang masih wait and see.

"Biasanya pendanaannya sebagian diambil dari internal dan sebagian dari pinjaman," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×