kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga bulan, serapan capex SMGR capai 22%


Minggu, 15 Mei 2016 / 17:08 WIB
 Tiga bulan, serapan capex SMGR capai 22%


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) terus mempercepat penyelesaian dua pabrik barunya di Rembang dan Indarung yang diprediksi akan selesai pada pertengahan tahun ini. Sampai dengan kuartal I, serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) telah mencapai 22% dari total capex yang dianggarkan sebesar Rp 7 Triliun sepanjang tahun ini.

Artinya, bila SMGR menganggarkan total belanja modal sebesar Rp 7 triliun, maka pada kuartal I ini perseroan semen pelat merah tersebut sudah menyerap capex sebesar Rp 1,5 triliun.

Yang jelas, sebagian besar dari serapan dana tersebut difokuskan untuk merampungkan pembangunan dua pabrik yang akan mememberikan tambahan 6 juta ton pada akhir tahun atau awal tahun depan.

Selain itu, SMGR juga berencana untuk melakukan break down pinjaman karena beberapa tahun terkahir emiten semen pelat merah tersebut menggunakan cash internal untuk belanja modal. Bahkan dalam 5 tahun ke depan, total fund raising yang akan dilakukan SMGR jumlahnya mencapai total Rp 30 triliun yang berasal dari internal, obligasi dan pinjaman bank.

"Tahun ini sudah ditarik Rp 300 miliar untuk Indarung, namun dengan beberapa rencana pengeluaran termasuk dividen 40% kira-kira penarikan tahun ini Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun," lanjutnya.

Rizkan Chandra, Direktur Utama SMGR mengatakan total fund raising tersebut nantinya hanya diperuntukan kepada proyek-proyek startegis perseroan tersebut. Salah satunya adalah pembanguan pabrik di Aceh yang bekerjasama dengan mitra lokal.

Nantinya, bila sudah beroperasi pabrik tersebut memiliki kapasitas 1,5 juta sampai 3 juta ton per tahun. Hal ini dilakukan karena growth di Sumatera yang termasuk tinggi.

"Kami akan keluarkan untuk proyek-proyek strategis, kurang lebih Rp 30 triliun sampai 2020. Itu untuk proyek startegis saja, tidak termasuk capex rutin," ujarnya.

Yang jelas, saat ini orientasi SMGR adalah mencapai pertumbuhan perusahaan bukan margin. Dengan pertumbuhan growth yang baik maka akan menyumbang kepada EBITDA, revenue yang naik dan pendapatan yang naik. Oleh karena itu, perseroan tidak berpretensi untuk menguasai 100% kepemilikan, sehingg menggandeng mitra kerja dengan porsi 51% SMGR dan 49% di mitra kerja.

"Margin kita akan menyesuaikan dengan batas industri yang bisa ditolerir. Di dunia saat ini margin itu 15% hingga 17%, artinya kalau kami jadi integrated kami harus di atas itu, yang penting revenue, EBITDA, dan income naik," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×