kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidur, seks harus memuaskan agar bahagia


Rabu, 20 September 2017 / 21:39 WIB
Tidur, seks harus memuaskan agar bahagia


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Banyak orang berpikir kebahagiaan timbul saat mengemudikan mobil mewah seharga rumah atau berlibur keliling Eropa. Ternyata, faktanya orang merasa lebih bahagia ketika mendapatkan tidur yang berkualitas dan kehidupan seks yang memuaskan.

Sebuah studi baru berupaya mengungkap indikator utama kebahagiaan, dan uang masuk ke dalam lima besar indikator tersebut.

Ternyata mayoritas responden mengatakan faktor-faktor di luar materi sebagai penentu rasa bahagia. Di antaranya adalah tidur nyenyak, kehidupan seks yang berkualitas, pekerjaan yang terjamin, kesehatan keluarga dan berbincang dengan tetangga. Itu merupakan lima faktor teratas yang memengaruhi kehidupan yang baik dan nyaman.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Oxford Economics dan National Centre for Social Research di Inggris Raya meminta 8.250 orang dengan latar belakang berbeda untuk mengisi survei 60 pertanyaan untuk menentukan apa artinya "live-well" (kehidupan yang baik).

Pertanyaan mencakup segala hal, mulai dari kualitas tidur, keuangan, dan pekerjaan seseorang, hubungan dengan teman, keluarga dan komunitas.

Hasil penelitian itu sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, karena kita sudah tahu bagaimana pola tidur yang buruk memengaruhi kesehatan. Tapi, fakta bahwa uang tidak masuk dalam indeks kebahagiaan, cukup mengejutkan.

Peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki kebiasaan tidur dan kehidupan seks yang memuaskan, memiliki nilai "hidup sehat" yang lebih tinggi daripada orang berpenghasilan tinggi.

Studi tersebut juga menemukan bahwa pendapatan memiliki dampak yang sangat kecil terhadap persepsi seseorang terhadap kesejahteraan. Bahkan, kenaikan pendapatan sebesar 50 persen pun juga memiliki dampak yang sangat kecil terhadap persepsi kebahgaiaan.

Tapi, bukan berarti kita semua harus berhenti dari pekerjaan, dan hanya berhubungan seks serta tidur sepanjang hari. Menjadi pengangguran, memiliki masalah kesehatan fisik dan mental serta kurang mendapatkan dukungan adalah tiga faktor teratas yang membuat kehidupan berantakan.

Jadi, meskipun penghasilan mungkin tidak penting, tapi pekerjaan yang terjamin tetaplah memiliki peran besar terhadap kehidupan seseorang. (Kahfi Dirga Cahya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×