kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terus merosot, EUR/USD berpeluang alami teknikal rebound


Minggu, 20 Mei 2018 / 15:32 WIB
Terus merosot, EUR/USD berpeluang alami teknikal rebound
ILUSTRASI. Uang euro Uni Eropa


Reporter: Grace Olivia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang euro terus melemah di hadapan dollar Amerika Serikat. Di tengah banyaknya sentimen positif untuk dollar AS, euro justru tak memiliki banyak pendorong secara fundamental. Meski EUR/USD terus merosot menyentuk titik-titik terendah, tapi masih ada peluang penguatan akibat teknikal rebound.

Mengutip Bloomberg, Jumat (18/5), pasangan EUR/USD ditutup melemah 0,19% ke level 1,1772. Dalam sepekan, mata uang euro mengalami pelemahan sebesar 1,3% terhadap dollar AS.

Analis PT Global Kapital Investama Alwy Assegaf menjelaskan pelemahan euro sepanjang pekan lalu terjadi seiring dengan indeks dollar yang terus menguat. Hingga akhir pekan kemarin, indeks dollar bertengger di atas level 93. "Yield US Treasury 10 tahun juga sudah tembus 3,1%, yang tertinggi dalam tujuh tahun. Ini memperlebar yield AS dengan negara maju lainnya, termasuk Eropa yang yield obligasinya masih rendah," tutur Alwy, Jumat (18/5).

Sementara, mata uang Benua Biru tersebut masih tertahan lajunya di tengah ketidakpastian moneter Bank Sentral Eropa (ECB). Bahkan, Alwy menilai, dalam pidatonya yang terakhir pekan lalu, Gubernur ECB Mario Draghi tidak sama sekali menyinggung persoalan pengurangan stimulus.

Sebaliknya, greenback justru kian disokong oleh spekulasi pasar soal kenaikan suku bunga The Fed yang agresif di tahun ini. "Fed Fund Futures menempatkan probabilitas lebih dari 54% untuk kenaikan suku bunga lebih dari empat kali tahun ini dan 100% untuk kenaikan suku bunga di bulan Juni," ujar Alwy.

Kendati demikian, tak tertutup kemungkinan EUR/USD akan mengalami rebound teknikal di awal pekan nanti lantaran posisi dollar yang sudah tinggi. Tambah lagi, dollar AS berpotensi terkoreksi jika pertemuan AS dan China belum kunjung menghasilkan kesepakatan dagang yang positif. "Tapi, koreksinya dollar pun hanya akan sementara karena overall sentimennya asih positif," pungkas Alwy.

Pekan depan, pelaku pasar akan mengantisipasi rilisnya FOMC minutes atau ringkasan hasil pertemuan pejabat The Fed yang biasanya memberi sinyal dan arah kebijakan bank sentral selanjutnya. Rilis tersebut bisa meredam ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga, maupun sebaliknya, membuka peluang yang lebih besar.

Secara teknikal, Alwy menganalisis, harga EUR/USD saat ini masih berada di bawah MA 10 dan MA 55. Artinya, pasangan mata uang ini masih berada dalam tren bearish untuk jangka pendek. Indikator MACD juga masih ada di area negatif dan histogram belum menunjukkan sinyal divergence.

Namun, indikator oscillator memberi sinyal sebaliknya. Indikator RSI maupun stochastic mulai menunjukkan kondisi oversold dan adanya potensi bullish divergence. RSI dan stochastic masing-masing berada di level 29 dan 10 yang mengindikasikan adanya rebound teknikal.

Untuk perdagangan besok, Senin (21/5), ia memberi rekomendasi buy on support untuk EUR/USD. Alwy memproyeksi harga bergerak dalam rentang support 1,1710 - 1,1660 - 1,1586 dan resistance 1,1856 - 1,1923 - 1,1995.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×