kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

[Terpopuler Investasi] Harta pemilik Grup Djarum susut | 18 investasi bodong ditutup


Selasa, 26 Mei 2020 / 07:20 WIB
[Terpopuler Investasi] Harta pemilik Grup Djarum susut | 18 investasi bodong ditutup
ILUSTRASI. Investasi Bodong. KONTAN/Muradi.


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Antusias pembaca mengikuti perkembangan berita investasi tetap terjaga pada hari kedua Idul Fitri 1441 Hijriah, 25 Mei 2020, kemarin. Beberapa berita investasi di KONTAN.co.id tercatat tetap mendapat kunjungan tinggi, meskipun bursa saham masih libur.

Nah, dari banyak berita investasi, sebagian di antaranya sangat populer bagi pembaca dalam kurun waktu sehari kemarin. Minat pembaca berita investasi tersebar dari berita tentang harta pemilik Grup Djarum susut, hingga artikel 18 investasi bodong ditutup Satgas Investasi.  

Selama pandemi corona, harta pemilik Grup Djarum sudah ambles Rp 174,91 triliun

Pagebluk corona (Covid-19) menguras kantong para konglomerat. Bloomberg mencatat, nilai kekayaan empat dari lima taipan Indonesia yang masuk dalam daftar Bloomberg Billionaires Index ambles dalam lima bulan terakhir.

Sejak awal tahun ini hingga 24 Mei 2012 atau year-to-date (ytd), gabungan harta kekayaan dua bersaudara pemilik Grup Djarum, Budi Hartono dan Michael Hartono, sudah merosot hingga US$ 11,83 miliar atau Rp 174,91 triliun (kurs Rp 14.785 per dollar AS) menjadi US$ 21,4 miliar.

Artikel Selengkapnya: Selama pandemi corona, harta pemilik Grup Djarum sudah ambles Rp 174,91 triliun

Saham grup Bakrie di level gocap, saham grup MNC memerah

Saham grup MNC dan Bakrie belum sanggup menghijau hingga penutupan perdagangan Rabu (20/5). Dalam sebulan saja saham-saham grup MNC memerah semua, sedangkan saham grup Bakrie berhenti di level Rp 50 alias gocap.

Saham-saham grup Bakrie tersebut adalah PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Bakrie Land Development Tbk (ELTY), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).

Artikel Selengkapnya: Saham grup Bakrie di level gocap, saham grup MNC memerah

Tebar dividen Rp 13,93 triliun, inilah jadwal pembagian dividen HMSP

Emiten saham rokok, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagikan dividen atas laba bersih tahun buku 2019. Nilai dividen yang akan dibagikan TBIG adalah Rp 119,8 per saham. Total dividen tunai yang akan dibagikan HMSP sebesar Rp 13,93 triliun.

Payout ratio atau porsi dividen HMSP sekitar 101,5% dari laba bersih (laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk) yang diraih HMSP tahun lalu. Jika tertarik mengalap dividen HMSP, berikut jadwal pembagian dividen HMSP:

Artikel Selengkapnya: Tebar dividen Rp 13,93 triliun, inilah jadwal pembagian dividen HMSP

Tiga emiten tambang BUMN ini akan tentukan dividen bulan depan

Tiga emiten yang tergabung dalam holding tambang badan usaha milik Negara (BUMN), MIND ID, akan menentukan besaran dividen untuk tahun buku 2019.

Ketiga emiten tambang tersebut adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS). Berikut adalah rinciannya.

Artikel Selengkapnya: Tiga emiten tambang BUMN ini akan tentukan dividen bulan depan

Stimulus ekonomi Jepang memudarkan harga emas

Harga emas turun pada Senin (25/5) karena pasar saham Jepang menguat di tengah berita tentang program stimulus Jepang yang mendorong minat investor masuk ke portofolio berisiko. Namun, ketegangan baru di Hong Kong membatasi penurunan harga emas.

Mengutip data Bloomberg, Senin (25/5) hingga pukul 11.00 WIB, harga emas di pasar spot turun 0,37% ke US$ 1.728,28 per ons troi

Artikel Selengkapnya: Stimulus ekonomi Jepang memudarkan harga emas

Masuk era new normal, begini saran racikan investasi pilihan para manajer investasi

Masyarakat mau tidak mau harus segera bersiap dengan tatanan gaya hidup baru yang disebut “New Normal”. Sebuah keadaan yang mengharuskan kita menata ulang kehidupan seiring penyebaran pandemi virus corona. Dalam berinvestasi pun, para investor harus menyusun ulang portofolionya untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini.

Investment Specialist Sucorinvest Asset Management Toufan Yamin menyebut, pergerakan pasar ke depan masih akan dibayangi oleh tekanan pelemahan ekonomi akibat penyebaran virus corona. Terlebih, Indonesia sendiri masih akan menempuh jalan yang panjang.

Artikel Selengkapnya: Masuk era new normal, begini saran racikan investasi pilihan para manajer investasi

Kalbe Farma (KLBF) tebar dividen Rp 937,5 miliar, simak jadwal lengkapnya

Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk mengantongi restu dari pemegang saham untuk membagikan Rp 937,5 miliar dari laba tahun 2019 sebagai dividen tunai. Adapun setiap satu saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp 20.

Asal tahu saja, sepanjang tahun 2019 emiten dengan kode KLBF itu meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 2,51 triliun. Dengan kata lain, dividen Payout Ratio KLBF mencapai 37,3%. Pada tahun sebelumnya, dividen payout ratio KLBF lebih tinggi sekitar 49% hingga 50%. 

Artikel Selengkapnya: Kalbe Farma (KLBF) tebar dividen Rp 937,5 miliar, simak jadwal lengkapnya

Kinerja grup Astra tertekan di kuartal I-2020, saham ASII dan AALI jadi jawara

Kinerja Grup Astra di kuartal I-2020 dapat dibilang kurang moncer. Pasalnya, hanya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih secara tahunan (yoy) di periode tersebut.

Hal ini terlihat dari laporan keuangan PT Astra International Tbk (ASII) sebagai induk usaha. Di kuartal I-2020 pendapatan ASII turun 9,4% dari Rp 59,61 triliun menjadi Rp 54 triliun. Laba bersih ASII turun 7,77% dari Rp 5,21 triliun menjadi Rp 4,81 triliun. 

Artikel Selengkapnya: Kinerja grup Astra tertekan di kuartal I-2020, saham ASII dan AALI jadi jawara

Berikut 18 investasi bodong yang ditutup selama masa pandemi

Satgas Waspada Investasi menemukan 18 investasi tidak berizin selama masa pandemi Covid 19. Jumlah investasi bodong yang ditemukan Satgas Waspada Investasi lebih besar dari temuan pada bulan Maret 2020 sebanyak 15 entitas investasi tanpa izin. 

Nama baru ini menambah daftar panjang entitas yang menawarkan investasi tanpa izin (ilegal). Modus penawaran investasi 18 perusahaan ini sangat merugikan karena memanfaatkan ketidakpahaman masyarakat untuk menipu dengan cara iming-iming pemberian imbal hasil yang sangat tinggi dan tidak wajar. Selain itu banyak juga kegiatan yang menduplikasi laman entitas yang memiliki izin sehingga seolah-olah laman tersebut resmi milik entitas yang memiliki izin. 

Artikel Selengkapnya: Berikut 18 investasi bodong yang ditutup selama masa pandemi

Aplikasi Dinaran.id, tabungan emas yang bisa dicairkan melalui seluruh ATM

Satu lagi, aplikasi investasi logam mulia kembali muncul. Kali ini bernama Dinaran.id pada 20 Mei 2020, menariknya konsultan bisnis bernama Mardigu mempromosikan aplikasi yang jargon program bebas inflasi.

Mardigu dalam akun facebooknya menerangkan bahwa dengan membuka rekening Dinaran maka nasabah bisa menarik tunai di semua ATM dan berbelanja menggunakan mesin EDC di seluruh Indonesia. "Kelebihan Dinaran, rupiah Anda bernilai emas. Rupiah Anda kini bebas inflasi," ujar Mardigu.

Artikel Selengkapnya: Aplikasi Dinaran.id, tabungan emas yang bisa dicairkan melalui seluruh ATM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×