kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TELE garap bisnis ponsel TiPhone


Rabu, 03 Desember 2014 / 10:50 WIB
TELE garap bisnis ponsel TiPhone
ILUSTRASI. Manfaat daun bawang untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE) mulai percaya diri memasarkan ponsel label sendiri, Tiphone. Tahun depan, TiPhone menargetkan penjualan ponsel TiPhone tembus tiga juta unit. Untuk tahun ini, berharap bisa melego 1,5 juta unit.

Tan Lie Pin, Direktur Utama Tiphone Mobile menuturkan sinergi antara TELE dengan PT Telkom Tbk membuat pihaknya optimistis bisa mematok target penjualan ponsel besutannya.

Ini sebagai imbas aksi korporasi Grup Telkom yang memindahkan pelanggan Flexi ke Telkomsel. "Migrasi Flexi ke Telkomsel sudah kami jalankan di 40 kota. Peran kami memasok kartu perdana baru juga smartphone (ponsel pintar) android pengguna Flexi," kata dia Selasa (2/12).

Nah, berkat peran sebagai pemasok ponsel pintar inilah membuat penjualan ponsel TiPhone sampai saat ini sudah tembus lebih dari 1,5 juta unit. Menurut Lily, sapaan akrab Ten Lie Pin, migrasi ini memberikan kontribusi penjualan sebesar 60%-70%.

Target penjualan tahun depan yang tergolong ambisius ini lantaran TiPhone bakal mengoperasikan pabrik perakitan ponsel pintar mulai tahun depan. Saat ini pihaknya masih dalam tahap pengajuan proses izin meminta keringanan pajak komponen impor.

TELE meminta untuk bea masuk komponen impor bisa mencapai 0%, sama seperti bea masuk barang utuh atau completely build up (CBU). "Kami masih menunggu surat keringanan dan izin dari pemerintah," ujar dia.

Asal tahu saja, TiPhone sebenarnya berencana mengoperasikan pabrik di Pluit pada kuartal tiga tahun ini. Nantinya, pabrik ini ada empat lini produksi. Untuk tahap awal akan beroperai satu lini produksi dulu dengan kapasitas 3.000 unit per hari. Nilai investasinya Rp 20 miliar.

Namun, TELE tidak terlau muluk berharap bisnis ponsel merek TiPhone bakal memberi kontribusi signifikan bagi perusahaan. Ia cuma menargetkan, penjualan ponsel TiPhone bisa berkontribusi 3% sampai 5% saja ke total pendapatan TELE. 

Apalagi untuk saat ini, TiPhone Mobile belum berniat memproduksi ponsel TiPhone baru.  "Kami masih andalkan smartphone TiPhone A508 buatan Foxconn," katanya.
Meski gencar di bisnis ponsel, kontribusi pendapatan terbesar TELE  masih dari  bisnis voucer pulsa isi ulang Telkomsel. Lini bisnis ini bisa berkontribusi 70% dari total pendapatan Tiphone Mobile tahun ini dan tahun depan.

Efek kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi pun tidak berpengaruh terhadap TELE. Malah, menurut Lily rata-rata jumlah pengisian pulsa (recharge) Telkomsel tumbuh. 

Dari rata-rata Rp 190 miliar per bulan, kini sudah mencapai Rp 200 miliar per bulan. "Bisnis voucer pulsa isi ulang masih jadi andalan. Meski BBM naik," katanya.

Maka itu, perseroan yakin tahun ini bisa mencapai target pendapatan Rp 14 triliun dan tahun depan Rp 18 triliun. Namun Lily belum bisa mengungkap berapa belanja modal yang akan dikeluarkan perusahaan ini tahun depan karena masih dibahas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×