kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Telat merilis laporan keuangan, begini kinerja PT Bukit Asam (PTBA) kuartal III


Rabu, 14 November 2018 / 15:15 WIB
Telat merilis laporan keuangan, begini kinerja PT Bukit Asam (PTBA) kuartal III
ILUSTRASI. Conveyor belt Milik PT. Bukit Asam (PTBA)


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan pertumbuhan pendapatan sebanyak 20,7% pada kuartal III 2018 menjadi Rp 16,03 triliun dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp 13,28 triliun.

Capaian tersebut, turut mendongkrak kenaikan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak 49,61% dari Rp 2,62 triliun menjadi Rp 3,92 triliun.

"Meskipun kondisi harga batubara belum seperti harapan, terutama dengan kebijakan pemerintah yang mematok penjualan Domestic Market Obligation (DMO) di harga US$ 70 per ton, ini jadi tantangan buat kami, naik dari operasional maupun keuangan," kata Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, Rabu (13/11).

Asal tahu saja, PTBA berhasil membukukan kenaikan produksi 16,38% dari 16,91 juta ton di kuartal III 2017 menjadi 19,68 juta ton di kuartal III 2018. Peningkatan tersebut diikuti dengan pengangkutan batubara yang tumbuh 15,78 juta ton di tahun lalu, menjadi 16,98% di kuartal III 2018.

"Ini ditunjukkan dari serapan kereta api kita, di mana produksi kita sangat bergantung pada kinerja Kereta Api Indonesia (KAI)," ungkapnya.

Sedangkan untuk penjualan ekspor naik 39%, seiring dengan kenaikan harga jual rata rata sebesar 13%. Sepanjang Januari hingga September 2018 harga jual rata-rata batubara naik dari Rp 745.77 per ton menjadi Rp 841.655 per ton. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya kenaikan harga batubara rata rata Newcastle periode sembilan bulan pertama 2018 sebanyak 27%, sehingga harga batubara acuan (HBA) naik 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun dari sisi penjualan, PTBA bukukan kenaikan sebanyak 7,83% dari 17,23 juta ton, tumbuh menjadi 18,58 juta ton. Dengan rincian, penjualan ekspor naik 39,16% menjadi 8,67 juta ton, sedangkan penjualan domestik turun 10% dari 11 juta ton menjadi 9,90 juta.

Arviyan mengaku terlambat untuk merilis laporan kinerja keuangan emiten itu untuk periode kuartal III 2018. Itu dikarenakan, induk holding BUMN Tambang yakni PT Indonesia Asaham Alumunium (Inalum) untuk memasuki black period, karena holding akan melakukan aksi jual obligasi global. "Itu sangat bergantung pada performance anak usaha, makannya kami terlambat merilisnya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×