kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tawaran cuan obligasi korporasi


Jumat, 21 Oktober 2016 / 08:40 WIB
Tawaran cuan obligasi korporasi


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pasokan obligasi korporasi di pasar bakal bertambah dalam waktu dekat. Setidaknya, ada surat utang senilai Rp 2,5 triliun yang akan segera dilepas ke pasar. Yang terbaru, perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk tengah menawarkan obligasi sebesar Rp 1 triliun.

Surat utang bertajuk Obligasi Berkelanjutan III BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2016 tersebut ditawarkan dalam tiga seri. Pertama, seri A yang bertenor 370 hari, dengan nilai Rp 317 miliar. Seri ini memberikan kupon 8,1% per tahun.

Kedua, seri B bertenor tiga tahun sebesar Rp 550 miliar dan memberi kupon 8,8% per tahun. Ketiga, seri C bertenor lima tahun dengan nilai sebesar Rp 133 miliar. Kupon seri ini sebesar 9,1% per tahun. Masa penawaran surat utang ini berlangsung pada 18-20 Oktober 2016.

Surat utang ini akan dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 Oktober 2016. Penerbitan surat utang ini merupakan bagian dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III BFI Finance Indonesia, dengan total target dana Rp 5 triliun yang efektif mulai 17 Oktober 2016.

Selain itu ada PT Permodalan Nasional Madani alias PNM, yang berencana meluncurkan obligasi Rp 1,5 triliun. Obligasi Berkelanjutan I PNM Tahap II Tahun 2016 tersebut akan dibagi dalam dua seri.

Pertama, seri A dengan tenor tiga tahun. Nilai obligasi ini Rp 661 miliar dengan kupon 9% per tahun. Kedua, seri B bertenor lima tahun sebanyak Rp 839 miliar, dengan kupon 9,5% per tahun. Masa penawaran berlangsung pada 27-31 Oktober 2016. Lalu, obligasi ini bakal dicatat di BEI pada 4 November 2016.

Penawaran umum ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan I PNM dengan total target Rp 2 triliun, yang efektif sejak 12 Desember 2014.

Wawan Hendrayana, Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama, menilai, kupon yang ditawarkan BFI Finance cukup menarik. Kisarannya lebih tinggi 180 bps–210 bps dari yield surat utang negara (SUN) bertenor sama.

Besaran kupon ini sesuai untuk obligasi korporasi dengan rating idA dari Fitch Ratings Indonesia. Fundamental perusahaan ini juga oke. Wawan bilang, upaya pemerintah menyeret bunga kredit menjadi single digit bakal menguntungkan perusahaan ini.

Jangan lupa, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas BI 7-day reverse repo rate menjadi 4,75%. "Tren suku bunga rendah memperkecil biaya pendanaan atau cost of fund. Akhirnya, bunga pembiayaan ke konsumen juga bisa lebih rendah," terang Wawan.

Sementara kupon obligasi PNM, menurut Senior Research Analyst pasardana.id Beben Feri Wibowo, juga atraktif. Imbal hasil yang ditawarkan lebih tinggi sekitar 220 bps-250 bps dari yield SUN bertenor sama.

Apalagi Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mematok rating idA. "Rating A mencerminkan kondisi fundamental perseroan yang baik," ujar Beben.

PNM juga merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang cenderung lebih aman dan minim risiko. Suku bunga rendah Beben mengakui, sejak awal 2016, emiten-emiten Indonesia memang gesit berburu sumber pendanaan dari pasar obligasi.

Pemicunya, tren penurunan suku bunga. Sehingga biaya dana dari pasar surat utang lebih murah ketimbang alternatif pendanaan lainnya. Kondisi pasar pendapatan tetap juga lebih baik dibandingkan tahun lalu.

"Di samping itu, bank sentral Amerika Serikat masih menunda rencana kenaikan suku bunganya," papar Beben.

Wawan sepakat, kondisi pasar obligasi domestik yang cenderung bullish sangat mendukung peluncuran obligasi. Biasanya, perusahaan menerbitkan obligasi anyar untuk menutup obligasi lawas yang bakal jatuh tempo.

Kendati pasokan berlimpah, Wawan optimistis permintaan investor tetap tinggi. Alasannya, investor tengah mencari alternatif instrumen investasi dengan imbal hasil lebih menarik ketimbang deposito. Obligasi korporasi bisa jadi pilihan. "Hingga akhir tahun, penerbitan obligasi korporasi bisa menembus Rp 90 triliun," prediksi Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×