kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,02   4,69   0.52%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Swiss franc masih layak lirik


Senin, 19 Maret 2012 / 08:10 WIB
Swiss franc masih layak lirik


Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Di tengah penguatan dollar Amerika Serikat (AS), mata uang Swiss berkode CHF atau biasa disebut Swiss franc terlihat unjuk gigi terhadap mayoritas mata uang utama dunia.

Otot CHF menguat terkerek pernyataan bank sentral Swiss, Swiss National Bank (SNB), tentang prediksi pertumbuhan Swiss tahun ini. Otoritas moneter Swiss memperkirakan, perekonomian negeri itu naik 1% pada 2012. Angka ini melebihi prediksi pelaku pasar sebelumnya.

Swiss franc menguat terhadap dollar AS ke posisi 0,9162, akhir pekan lalu. Terhadap euro, CHF juga kembali menguat setelah tertekan selama empat hari. EUR/CHF bertengger ke level 1,2065.

SNB memprediksi, tahun ini tingkat inflasi akan turun 0,6%. Hasil rapat bulanan SNB pekan lalu juga memutuskan tidak mengubah bunga acuan mereka di level 0%.

Analis menilai, SNB akan berupaya mempertahankan rentang pergerakan EUR/CHF di kisaran 1,20. "Risiko krisis utang Eropa yang memburuk akan mendukung permintaan pasar terhadap CHF," ujar Jeremy Stretch, Head of Currency Strategy Canadian Imperial Bank of Commerce London, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (16/3).

Pamor CHF sempat melejit bersama yen Jepang selama krisis Eropa memuncak tahun lalu. Banyak pelaku pasar memburu dua valuta ini karena dianggap sebagai safe haven. Akibatnya, bank sentral kedua negara ini kewalahan menahan penguatan nilainya.

SNB telah menghabiskan 17,8 miliar franc untuk menahan penguatan dramatis valutanya. Upaya menahan penguatan CHF ini berhasil sehingga Swiss franc kembali stabil belakangan. Dalam enam bulan terakhir, valuta ini sudah tergerus 3,8%. Bloomberg Correlation-Weighted Index mencatat, CHF adalah valuta berperforma terburuk setelah yen, di antara 10 mata uang negara maju lain.

Nurul E. Nurbaeti, Head of Research Divisi Treasury Bank BNI, menilai, CHF masih akan dominan terhadap euro. Namun, di hadapan dollar AS, CHF kalah pamor. Sentimen terdekat adalah rilis data inflasi AS. Jika inflasi Negeri Paman Sam naik, maka dollar AS bisa terangkat. Kenaikan inflasi dinilai sebagai indikasi meningkatnya daya beli AS sehingga menjadi sentimen positif valutanya.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures, menambahkan, pasar global sejatinya masih akan tenang hingga akhir bulan ini, begitu Eropa merundingkan dana stabilisasi ekonomi.

Bagi CHF/EUR, kenaikan harga minyak dunia bisa jadi sentimen positif. "Harga minyak mahal menyulut spekulasi resesi Eropa, CHF akan lebih dipilih," katanya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×