kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sumber Alfaria (AMRT) bidik penjualan 2018 tumbuh 10%


Kamis, 24 Mei 2018 / 15:54 WIB
Sumber Alfaria (AMRT) bidik penjualan 2018 tumbuh 10%
ILUSTRASI. Pegawai menata barang di gerai alfamart


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) membidik penjualan tahun ini meningkat 10% dibanding tahun sebelumnya.

Tahun lalu, AMRT membukukan penjualan sebesar Rp 61,4 triliun, tumbuh 9,4% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 56,1 triliun. Dengan target peningkatan sebesar 10%, artinya pemilik jaringan minimarket Alfamart ini membidik penjualan tahun ini sekitar Rp 67,54 triliun.

Pada kuartal I-2018, AMRT mencatatkan penjualan sebesar Rp 14,67 triliun, meningkat 6,63% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu.

Sekitar 6% peningkatan penjualan diharapkan dari penambahan gerai baru. Tahun ini, AMRT mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,3 triliun. Belanja modal itu untuk membuka 800 gerai, yang terdiri dari 650 gerai reguler dan 150 franchisee, sudah termasuk perpanjangan masa sewa.

"Sejauh ini sebaran ekspansi toko baru masih fokus pada wilayah eksisting. Porsinya 50% di Pulau Jawa dan 50% di luar Pulau Jawa," kata Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya, Anggara Hans Prawira, Kamis (24/5). Sedangkan, ekspansi ke luar negeri juga masih akan fokus di Filipina.

Hingga Maret 2018, AMRT telah memiliki total 13.503 gerai. Sejak awal tahun hingga April 2018, AMRT telah membuka 32 gerai baru. Untuk membuka satu gerai plus biaya sewa lima tahun menghabiskan dana kurang lebih US$ 1 miliar. Namun, biaya itu tergantung kondisi wilayah.

“Memang kami agak lambat di awal tahun, karena  terus melakukan evaluasi dan kinerja gerai. Jika tidak bagus, kami tutup. Tapi, kami masih percaya hingga akhir tahun bisa mencapai 800 gerai baru. Setelah Lebaran mungkin pergerakannya lebih masif," imbuh Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×