kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,45   5,85   0.59%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suhu Dewi, berinvestasi dengan kombinasi fengshui dan fundamental


Sabtu, 17 Februari 2018 / 14:35 WIB
Suhu Dewi, berinvestasi dengan kombinasi fengshui dan fundamental


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi orang-orang yang akrab dengan dunia fengshui, nama Dewi Sundari, atau kadang juga disebut Mei Lian, tentu sudah tidak asing lagi. Wanita yang juga kerap disapa Suhu Dewi ini terkenal menemukan metode fengshui Nusantara.

Menjelang tahun baru Imlek, banyak orang yang meminta bantuan Dewi untuk membaca peruntungan nasibnya di tahun berikutnya, termasuk dalam hal investasi. Selain membantu membaca peruntungan investasi orang lain, pakar metafisika Kejawen ini juga punya strategi investasi sendiri.

Seperti kebanyakan orang, Dewi berinvestasi saat mulai memiliki penghasilan. "Investasi pertama saya di emas," kisah dia kepada Kontan.co.id, Kamis (15/2).

Wanita ini menilai dirinya sebagai investor konservatif. Maklum, ia dibesarkan dalam keluarga yang sangat kuat memegang tradisi. "Sehingga, saya sangat menghargai pendapat dan praktik orang zaman dulu, selama itu masih relevan dengan masa kini," ujar dia.

Karena alasan itu, Dewi tidak berinvestasi di saham ataupun reksadana. Pasalnya, kedua instrumen investasi ini memiliki tingkat risiko yang tinggi.

Selain emas, ia banyak berinvestasi di properti. Bahkan, porsi investasi properti mencapai 50% dari total aset yang dimilikinya. Menurut Dewi, walaupun aset properti tidak likuid tapi imbal hasil yang diberikan sangat menggiurkan dalam jangka panjang.

Kombinasi fengshui

Dalam menempatkan asetnya, Suhu Dewi cukup teliti dan hati-hati. Wanita kelahiran 1990 ini mengaku, ketelitiannya telah berbuah hasil manis. "Saya tidak pernah merugi. Karena sekecil apa pun investasi, sepatutnya dipertimbangkan dengan matang," tegas dia.

Yang menarik, Dewi juga memanfaatkan kemampuannya membaca fengshui dalam berinvestasi. Menurut penanggalan kejawen, Suhu Dewi terlahir pada mangsa kapitu wuku madangkungan. Tanggal itu merupakan hari yang berada dalam naungan Bathara Endra. Menurut dia, orang yang terlahir pada penanggalan tersebut memiliki kemampuan mistis.

Tapi Dewi tak hanya mengandalkan keahliannya untuk meramal prospek investasi. Ia juga tetap melakukan analisa fundamental. Menurut dia, analisa fengshui dan logika fundamental bukanlah sesuatu yang bertolak belakang. "Pada dasarnya, fengshui juga memperhitungkan faktor-faktor yang dapat dinalar," terang dia.

Suhu Dewi pun membeberkan sejumlah sektor bisnis yang bakal menarik dilirik di tahun anjing tanah ini. Ia menyebut, sektor entertaintment dan teknologi akan tumbuh cemerlang.

Apalagi, tahun ini merupakan tahun dengan elemen tanah, yang dihasilkan dari api lewat abu atau debu. Maka, bisnis unsur api, seperti jasa, teknologi dan hiburan bakal mendatangkan cuan.

Dari sisi fundamental, sektor ini juga akan terpapar sentimen positif. Terkait saham, menurut dia saham yang paling menarik dikoleksi adalah saham sektor telekomunikasi. Selain karena mengandung unsur api secara fengshui, sektor teknologi juga tengah tumbuh pesat, seiring dengan kemajuan zaman.

Wanita kelahiran Jepara ini mengatakan, tidak ada salahnya memulai investasi dalam skala kecil dahulu. Bila perlu, investor bisa melakukan konsultasi kepada ahlinya.

Ia juga bilang, banyak orang lebih suka memecah investasi ke dalam beberapa bentuk, agar bisa melihat mana yang paling menguntungkan. "Cara ini bisa ditiru bila memang baru memulai investasi," ujar Dewi.

Menurut dia, generasi muda saat ini banyak yang masih mengabaikan investasi dan memilih hidup konsumtif. Padahal ada banyak manfaat yang bisa dipetik dari berinvestasi, seperti adanya potensi cuan setiap tahunnya.

Tak perlu waswas di awal tahun

Dalam kalender Tionghoa, tahun ini terdapat satu bulan yang disebut dengan bulan hantu. Bahkan, beberapa ahli fengshui mengatakan, hantu itu merupakan hantu yang haus darah.

Soal kepercayaan tersebut, pakar fengshui nusantara Dewi Sundari memiliki penafsiran yang lebih masuk akal. Ia mengatakan, jika memang di dunia ini ada makluk yang dikatakan haus darah, makluk tersebut bukanlah hantu.

"Bukan hantu, melainkan manusia yang kerap kali terlibat konflik dan pertentangan di antara sesamanya," jelas Suhu Dewi.

Sehingga, di tahun anjing tanah ini, Suhu Dewi selalu menyarankan agar setiap orang belajar untuk menjadi bijak. "Tentu ada baiknya jika kita menghindari konflik," papar dia.

Suhu Dewi juga mengatakan, tiada gunanya mengawali tahun ini dengan rasa kecemasan berlebihan. "Apalah bagusnya memulai tahun yang penuh tantangan dengan rasa waswas?" kata dia.

Seperti karakter shio Kuda yang menyukai gerak bebas, Suhu Dewi merupakan sosok yang menyukai pergerakan dan kebebasan berilmu. Sejak masih berusia sangat belia, ia sudah mencurahkan perhatian besar pada dunia fengshui.

Ilmu yang satu ini memang menarik perhatiannya. Bukan hanya karena kerumitan dan kompleksitas fengshui itu sendiri. "Tetapi juga karena keberadaan fengshui telah memberi manfaat pada jagad raya selama ribuan tahun," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×