kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudah beroperasi, Metropolitan Land (MTLA) catat tingkat okupansi mal baru 30%


Minggu, 14 Juni 2020 / 16:48 WIB
Sudah beroperasi, Metropolitan Land (MTLA) catat tingkat okupansi mal baru 30%
ILUSTRASI. Proyek pembangunan gedung yang dikerjakan pengembang PT Metropolitan Land di Bekasi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis. Foto masuk : Rabu 130130, Jam 17.21


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola mal atau pusat perbelanjaan PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) sudah kembali beroperasi sejak 8 Juni 2020 lalu.

Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo menjelaskan, perusahaan ini sudah mulai mengoperasikan mal yang terletak di Bekasi dan Bogor secara terbatas.

Baca Juga: Metland sumbangkan 1.000 APD ke berbagai rumah sakit

Dengan beroperasinya pusat perbelanjaan, Pengelola Metropolitan Mall Bekasi ini berharap, ekonomi dapat kembali bergerak sembari mengajarkan pola hidup new normal kepada pengunjung.

"Sejauh ini, setelah mal kembali dibuka tingkat pengunjung sekitar 30%," katanya ketika dihubungi Kontan, Jumat (13/6).

Menurutnya, tingkat okupansi yang masih rendah ini juga sejalan dengan kondisi ekonomi dalam tiga bulan terakhir. "Selain itu, orang-orang juga masih tidak langsung pergi ke mal begitu dibuka," tambahnya.

Olivia memprediksi, pengunjung akan terus meningkat secara bertahap. Guna menggaet pengunjung, pihaknya juga tengah menyiapkan untuk menghadirkan promo Metland Card. Yang jelas, emiten ini menghindari acara yang nantinya menimbulkan kerumunan.

Baca Juga: Metland (MTLA) prediksi segmen mall belum akan pulih hingga 2 bulan ke depan

Sebagai informasi, Metropolitan Land telah menutup sejumlah mal yang dikelolanya mulai tanggan 27 Maret 2020 silam. Sayangnya, ia belum dapat menyebutkan prediksi penurunan kinerja akibat Covid-19 ini.

"Untuk target-target tahun ini pasti akan revisi karena terdampak Covid-19, tapi masih kami hitung," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×