kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok AS tenggelamkan minyak WTI


Kamis, 16 Februari 2017 / 15:54 WIB
Stok AS tenggelamkan minyak WTI


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga minyak mentah belum berhasil kembali menembus level US$ 53 per barel setelah dilaporkan stok minyak mentah AS naik lagi pekan lalu.

Mengutip Bloomberg, Kamis (16/2) pukul 14.41 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Maret 2017 di New York Mercantile Exchange terkikis 0,23% ke level US$ 52,99 per barel dibanding hari sebelumnya.

Energy Information Administration (EIA) melaporkan stok minyak mentah AS naik 9,53 juta barel pekan lalu. Ini merupakan kenaikan yang sudah berlangsung selama enam pekan beruntun serta merupakan kenaikan mingguan terpanjang dalam setahun terakhir.

Sejalan, stok minyak mentah AS secara nasional sejak awal tahun 2017 sudah naik sekitar 40 juta barel. Sehingga memang faktor ini memberikan katalis negatif pada pergerakan harga minyak mentah. Belum lagi, produksi minyak Libya tercatat masih terus mengalami peningkatan.

“Kenaikan stok minyak di AS lebih cepat daripada yang terjadi di tahun 2016 lalu. Ini artinya ada kenaikan produksi yang memang mengkhawatirkan pelaku pasar,” kata Hong Sung Ki, analis Samsung Futures Inc seperti dikutip dari Bloomberg.

Sementara Hong juga memperkirakan produksi Libya akan terus naik dan berpeluang besar menyentuh level 900.000 barel per hari hingga semester satu 2017 ini. Jejeran katalis ini membuat harga minyak WTI sulit bangkit dan terus diredam koreksi.

Meski demikian, penurunan yang terjadi terhitung terbatas setelah dilaporkan stok di pelabuhan pengiriman minyak terbesar AS, Cushing, Oklahoma turun sebanyak 702.000 barel menjadi 64,6 juta barel.

Dengan produksi minyak mentah AS pekan lalu yang turun 1.000 barel per hari menjadi 8,98 juta barel per hari. Faktor ini cukup membuat harga minyak mentah WTI tarik menarik dan terhindar dari koreksi signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×