kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Spekulasi kenaikan suku bunga lemahkan bursa AS


Jumat, 06 Maret 2015 / 22:32 WIB
Spekulasi kenaikan suku bunga lemahkan bursa AS
ILUSTRASI. Destinasi wisata spiritual di Varanasi, India, disebut sebagai kota tempat dimana agama Buddha didirikan


Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa

NEW YORK. Di tengah membaiknya data tenaga kerja, bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh. Indeks Standard & Poor’s 500 melemah 0,3% menjadi 2.093,83 pada pukul 9:54 a.m. di New York. 

Sedangkan The Dow Jones Industrial Average turun 86,44 poin, atau 0,5% menjadi 18.049,28. Dan Nasdaq Composite Index tergerus 0,2%. Pelemahan bursa AS terjadi karena adanya spekulasi makin dekatnya waktu bagi Bank Sentral atau Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.

Beberapa saham yang menjadi penggerak di bursa AS antara lain, saham Apple Inc yang naik 1,7%. Saham Apple masuk dalam Dow Jones Industrial Average menggantikan AT&T Inc yang turun 1,3%. Sementara itu saham Bank of America Corp naik 3,4%, setelah ada laporan stress test yang dilakukan pemerintah di perusahaan keuangan. 

Chad Morganlander, Manager pasar keuangan Stifel Nicolaus & Co, mengatakan, saat ini investor mencari dan fokus pada apa yang akan dilakukan The Fed dalam beberapa bulan ke depan. 

"Berita bagus data ketenagakerjaan menjadi dorongan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam waktu yang tak lama lagi. Spekulasi ini kurang bagus di pasar saham," katanya, Jumat (6/3) seperti dikutip dari Bloomberg.

Seperti diketahui data pekerjaan di Amerika Serikat membaik. Jumlah penyerapan tenaga kerja bulan Februari 2015 lebih baik dibanding dengan perkiraan analis. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 5,5%, terendah dalam hampir 7 tahun terakhir.

Data Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat ini melaporkan angka penyerapan tenaga kerja naik menjadi 295.000 dari sebelumnya 239.000. Angka itu lebih tinggi dari perkiraan para analis yang menghitung kenaikan penyerapan tenaga kerja di Februari sebesar 235.000, sedangkan angka pengangguran di 5,7%. 

Kenaikan angka penyerapan tenaga kerja tersebut menunjukkan optimisme industri di AS untuk meingkatkan bisnisnya. Hal itu seiring dengan kenaikan daya beli dan melemahnya harga bahan bakar, sehingga belanja konsumen naik.

Selain tingkat pengangguran yang turun, tingkat penghasilan pekerja juga menunjukkan kenaikkan. Penghasilan per jam rata-rata di AS naik 0,1% dari sebelumnya. Pada Januari lalu, tingkat penghasilan rata-rata pekerja di AS juga naik 0,5%.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×