kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

S&P belum rilis investment grade untuk Indonesia


Rabu, 17 Mei 2017 / 18:31 WIB
S&P belum rilis investment grade untuk Indonesia


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Indonesia tengah menanti investment grade oleh Standard and Poor's (S&P). Bila Indonesia berhasil memperoleh ini, dana asing akan semakin deras ke dalam negeri. Dengan demikian, pemeringkatan ini bisa merangsang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Namun demikian, hingga kini S&P belum juga merilis laporan investment grade untuk Indonesia. Senior Manager Communications S&P Global Richard Noonan menyatakan, memang pihaknya belum merilis laporan. Ia mengatakan, laporan yang terakhir dirilis oleh S&P adalah riset tahun depan.

Soal kapan laporan terbaru akan dirilis, Richard menyatakan bahwa dirinya tidak dapat memastikan hal tersebut.

“Kami tidak bisa mengonfirmasi kapan timing dari laporan kami selanjutnya,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (17/5).

Sekadar penyegar ingatan, tahun lalu S&P merilis laporan investment grade untuk Indonesia pada 1 Juni 2016. S&P mempertahankan peringkat Indonesia pada level BB+/positive outlook atau outlook positif.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan apabila Indonesia belum mendapat investment grade dari S&P tahun ini, hal itu tidak perlu dipermasalahkan mengingat peringkat yang diberikan terhadap Indonesia tak hanya berasal dari S&P.

“Yang penting, BI dan pemerintah terus menjaga kehati-hatian dalam pengelolaan makroekonomi dan terus mendorong reformasi struktural ekonomi Indonesia,” katanya.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, untuk memperoleh investment grade dari S&P, Indonesia perlu melihat apa yang dilakukan oleh negara tetangga. Sebagai contoh, Singapura.

Ia mengatakan, Singapura bisa terus mendapatkan investment grade yang bagus. Hal ini karena Singapura fokus dengan kelemahan yang menjadi poin penting penilaian S&P.

“Singapura fokus dengan apa yang dianggap kelemahan oleh S&P. Itu didahulukan. Jadi fokusnya tidak banyak-banyak seperti Indonesia. Kita ingin semua dibagusin,” kata Aviliani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×