kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sintesa pasang target pertumbuhan 10% tahun ini


Minggu, 23 Juli 2017 / 16:32 WIB
Sintesa pasang target pertumbuhan 10% tahun ini


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sintesa Group melalui beragam lini bisnisnya, pada tahun ini mencanangkan pertumbuhan pendapatan 10%. Asal tahu saja, saat ini Sintesa Group memiliki anak usaha bergerak di sektor industrial, consumer goods, properti dan energi.

Tahun lalu, pendapatan Sintesa Group mencapai Rp 1,3 triliun. Artinya tahun ini perusahaan menargetkan mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,43 triliun. Target pertumbuhan 10% sebenarnya adalah target konservatif perusahaan apalagi masih berharap dari pertumbuhan organik.

Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group mengatakan tahun ini kurang lebih akan sama dengan tahun lalu. Sebab belum ada planning akuisisi yang akan membuat pihaknya mengalami pertumbuhan signifikan. Oleh karenanya, melihat tren yang ada pertumbuhan pendapatan dari organik masih terbatas.

"Kami sangat konservatif tahun ini, ya sekitar 10% lah. Karena overall kami beberapa tahun terakhir ini benar-benar stagnan jadi dari organic growth kami sangat terbatas," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (20/7) lalu.

Oleh karena itu, sektor yang digenjot untuk bisa memberikan pendapatan jangka panjang yang baik adalah sektor energi. Shinta bilang, tahun ini perusahaan fokus di sektor energi dengan dua proyek yang tengah dikerjakan. Selain itu masih ada proyek properti dengan KEK Likupang.

Namun sejauh ini, sektor consumer goods masih menjadi kontributor pendapatan terbesar perusahaan. Nantinya bila pembangkit listrik selesai dalam 3-4 tahun mendatang tentu proporsinya akan berubah. Apalagi perusahaan masih membidik proyek-proyek listrik lainnya yang masih potensial.

"Yang paling major dari Tigaraksa Satria, kalau stream kami meman dari sana, itu 40% jadi cukup besar dibandingkan yang lainnya. Memang energi ini size-nya besar, jadi kalau ini bisa maju sesuai dengan harapan kami ya bisa saja mengambil alih," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×