kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak jurus UNVR untuk memperbaiki kinerja


Kamis, 24 April 2014 / 20:15 WIB
Simak jurus UNVR untuk memperbaiki kinerja
ILUSTRASI. Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah pada Kamis (1/12) jam 09.00. IHSG burada di level 7.077


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berharap bisa memperbaiki kinerjanya tahun ini usai mengalami penurunan laba bersih di Kuartal I 2014.

Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR mengatakan, dari sisi penjualan, UNVR bakal terdorong dari kenaikan harga jual yang dilakukan pada Maret lalu.

Perseroan menaikkan harga jual sebesar 4%-5% untuk mengimbangi kenaikan ongkos bahan baku. Sancoyo bilang, tak menutup kemungkinan UNVR bisa menaikkan harga jual lagi di kemudian hari.

Di sisi lain, UNVR akan banyak melakukan efisiensi di seluruh lini bisnis. "Gross margin memang turun cukup signifikan. Jadi kenaikan harga bukan satu-satunya cara untuk mengcover kenaikan beban. Kami akan melakukan efisiensi," kata dia saat dihubungi KONTAN, Kamis (24/4).

UNVR juga akan terus melakukan inovasi produk untuk menggenjot penjualan. Asal tahu saja, pada Kuartal I 2014, UNVR membukukan penjualan Rp 8,72 triliun. Penjualan itu terdiri dari dalam negeri sebesar Rp 8,24 triliun dan ekspor sebesar Rp 480,29 miliar.

Tahun ini, UNVR menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun untuk mengembangkan pabriknya. "Kami tetap ekspansi sambil mempertimbangkan soal efisiensi," ujarnya.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia mengatakan, dari konsensus analis, pasar berharap penjualan UNVR di Kuartal I bisa menyentuh Rp 8,9 triliun. Artinya, pencapaian UNVR sedikit di bawah estimasi analis.

Laba bersih per saham UNVR pun turun menjadi Rp 178 per saham dibandingkan kuartal I 2013 yang sebesar Rp 188 per saham. Padahal, harapannya, UNVR bisa mencapai laba per saham sebesar Rp 190. "Beban produksi yang tinggi ini memang terlambat diantisipasi sehingga marginnya turun," ujar Satrio.

Tetapi, UNVR diharapkan bisa melakukan perbaikan kinerja dengan berharap dari kenaikan harga jual. Karena pangsa pasarnya yang sudah besar, kenaikan harga jual tidak akan menyusutkan permintaan produk UNVR. "Jadi UNVR sebetulnya lebih fleksibel menaikkan harga jual untuk menutup kenaikan beban," kata dia.

Dari sisi eksternal, pertumbuhan ekonomi tahun ini yang masih melambat bakal menjadi tantangan sendiri buat UNVR.  Menurut Satrio, saham UNVR saat ini dirasa masih sedikit Overvalue. Satrio merekomendasikan Hold dengan target harga Rp 27.900 per saham.

UNVR ditutup melemah 2,25% menjadi Rp 29.300 per saham pada perdagangan Kamis (24/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×