kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak berita menarik di bursa saham hari ini!


Jumat, 04 September 2015 / 06:00 WIB
Simak berita menarik di bursa saham hari ini!


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Menemani aktivitas anda, kami menyuguhkan sejumlah berita bursa saham di halaman 4 Harian KONTAN edisi hari ini (4/9), sebagai berikut.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terus menggarap proyek infrastruktur pipa baja untuk penyaluran gas. Dalam laporan keuangan PGAS Semester I 2015, ada tiga project management office (PMO) pipa baja PGAS yang sedang dibangun. Nilai proyek yang sudah direalisasikan mencapai US$ 89,2 juta.

PMO yang diselesaikan antara lain PMO Wilayah I yang terdiri dari jalur pipa Cikande - Bitung, termasuk jalur pipa baja muara Bekasi- Tanjung Priok dan Bekasi - Muara Karang. Sampai akhir Agustus, perseroan ini sudah menyerap belanja US$ 51,5 juta untuk proyek tersebut. Realisasi biaya itu mencapai 47,93% dari total estimasi biaya di wilayah I.

Kemudian, di PMO Wilayah II, PGAS menyelesaikan pemasangan pipa di jalur Otsuka-Purwosari dengan biaya senilai US$ 11,84 juta atau 44,69% dari target. Sementara di Wilayah III, perusahaan pelat merah ini sudah menyerap sebesar 78,7% anggaran untuk proyek distribusi Lampung sepanjang 88 kilometer (km). Total realisasi biaya di wilayah tersebut mencapai US$ 25,86 juta.

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)

Produsen tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) ingin mengamankan keuntungan tahun ini. Makanya, emiten yang kerap disebut Sritex ini mempertimbangkan untuk mengerek  lagi harga jual.

Sekretaris Perusahaan SRIL Welly Salam menuturkan, manajemen akan menjaga posisi margin laba bruto di kisaran 20%. Namun, Sritex harus menimbang dan melihat situasi sebelum menaikkan harga jual. “Harga harus memperhitungkan permintaan. Secara makro, belanja pemerintah tidak berjalan, dan harga naik semua,” ujarnya, Kamis (3/9).

Welly mengakui, pada kuartal ketiga tahun ini, penjualan SRIL sedikit melesu. Penurunan penjualan mulai terjadi pada Juli 2015 atau setelah Idul Fitri. Meski demikian, ia menyebut rendahnya penjualan pada kuartal ketiga merupakan siklus tahunan.

Sekadar mengingatkan, pada kuartal II-2015, SRIL sudah menaikkan rata-rata harga jual sekitar 3%.

PT Modernland Realty Tbk (MDLN)

Di semester pertama tahun ini, penyerapan belanja modal (capex) PT Modernland Realty Tbk (MDLN) masih rendah. Hingga akhir Juni 2015, pengembang properti ini  hanya menyerap capex senilai Rp 396 miliar atau 22% dari target tahun ini sebesar Rp 1,8 triliun.

Belanja modal tersebut mengalir untuk mengakuisisi lahan di wilayah Bekasi Jawa Barat dan Cikande Banten.

Cuncun Wijaya, Sekretaris Perusahaan MDLN, mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mendorong penyerapan capex. Kendati tahun ini tidak bisa terserap sepenuhnya, realisasi capex akan dimundurkan ke tahun depan. "Akuisisi lahan ini sangat fleksibel. Kalau tahun ini hanya terserap setengah, maka setengahnya diundur tahun depan," kata Cuncun kepada KONTAN, Rabu (3/9).

Tahun ini, MDLN fokus mengakuisisi lahan di Cikande dan Bekasi. Di Cikande, perseroan  telah mengantongi izin hak guna bangunan seluas 2.175 hektare (ha). Wilayah ini dikembangkan menjadi kawasan industri bernama Modern Cikande Industrial Estate. Total area yang dikembangkan seluas 900 ha dan  dihuni 229 perusahaan.

Di Bekasi, MDLN telah mengantongi izin akuisisi lahan seluas 1.300 ha. Kawasan yang terletak di sebelah jalan tol Cibitung-Cilincing tersebut akan dikembangkan menjadi Modern Bekasi Residential dan Industrial Park.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×