kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,32   -12,18   -1.32%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak berita menarik di bursa saham hari ini!


Kamis, 12 Maret 2015 / 05:05 WIB
Simak berita menarik di bursa saham hari ini!
ILUSTRASI. Sinopsis dan trailer film Nowhere serta jadwal tayangnya di Netflix yang dibintangi oleh Anna Castillo.


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Kami menyajikan sejumlah berita bursa saham di halaman 4 Harian KONTAN edisi hari ini (12/3), sebagai berikut.

Saham Emiten Konstruksi Kemahalan

Sampai Februari 2015, realisasi kontrak baru emiten sektor konstruksi masih rendah. Padahal, prospek bisnis konstruksi diprediksi paling mentereng di tahun ini, mengingat pemerintah gencar mendorong pembangunan infrastruktur.

Dalam dua bulan pertama tahun ini, emiten konstruksi pelat merah rata-rata baru bisa merealisasikan kontrak anyar di bawah 15% dari target. Hasil paling bagus diraih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan mengantongi kontrak baru Rp 3,44 triliun setara 10,87% dari target kontrak baru 2015. Sementara, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) baru meraih kontrak baru Rp 691 miliar atau 3,3% dari target senilai Rp 20,8 triliun, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) merealisasikan 8,5% atau Rp 1,3 triliun dari target kontrak Rp 15,2 triliun dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) meraih Rp 1,13 triliun atau 4,1% dari target.

Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto menilai, valuasi saham konstruksi sudah terlalu tinggi karena selama ini naik lantaran ekspektasi, bukan berdasarkan kinerja. "Harganya terlalu mahal karena ekspektasi pasar terlalu tinggi," kata dia kepada KONTAN, Rabu (11/3).

Menurut David, hanya ekspektasi pasar yang besar terhadap proyek infrastruktur di pemerintahan Presiden Joko Widodo yang membuat harga saham emiten konstruksi melambung. Padahal, laporan keuangan emiten konstruksi pada 2014 di bawah ekspektasi analis.

Prospek Saham Sektor Ritel

Sejumlah perusahaan ritel sudah menyiapkan strategi  guna mendongkrak kinerja tahun ini. Beberapa di antaranya kompak menjadikan ekspansi organik dan promosi sebagai upaya memperbaiki kinerja.

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) tahun ini berencana membuka 13 gerai Hypermart dan 5 gerai Foodmart baru. Tidak hanya itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan MPPA Danny Kojongian mengatakan, perusahaannya juga menyiapkan strategi lain.

Perseroan ini ingin memanfaatkan tren belanja online yang tengah booming. Hypermart kini punya situs belanja online, yakni shop.hypermart.co.id. Danny bilang, situs yang sudah disiapkan sejak 2012 ini masih dalam tahap pengujian. MPPA masih terus melakukan perbaikan infrastruktur. "Sudah mulai jalan, paling banyak pelanggan dari Jakarta," ujarnya kepada KONTAN, belum lama ini.

Namun, jumlah pelanggan yang memanfaatkan fasilitas ini masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pelanggan yang datang ke toko.

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

Kinerja PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) bisa meningkat tahun ini. Setelah mendapat tambahan produksi minyak dari Blok Malacca Strait PSC, perusahaan juga mendapatkan tambahan produksi gas dari Blok Bentu PSC.

Direktur Utama ENRG Imam Agustino mengatakan, tahun lalu, Blok Bentu menghasilkan  rata-rata 38 juta kaki kubik gas atau million metric british thermal unit (mmbtu) per hari.

Nah, setelah peningkatan produksi yang sudah dimulai sejak 1 Januari hingga 8 Maret 2015, produksi rata-rata Blok Bentu meningkat 21% menjadi 46 juta kaki kubik gas per hari. Bahkan, blok migas yang berlokasi di Riau, Sumatra, ini telah mencapai volume produksi harian tertingginya pada 8 Maret 2015, yaitu sebesar 52 juta kaki kubik.

Imam bilang, peningkatan produksi tersebut menyusul  kenaikan penyerapan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebagian besar produksi gas dari Blok Bentu memang dijual ke PLN pada harga rata-rata US$ 5,59 per mmbtu. Sisanya, dijual ke PT Riau Andalan Pulp & Paper dan PD Tuah Sekata.

Blok Bentu memiliki jumlah cadangan terbukti dan terukur sebesar 300 miliar kaki kubik gas. Pada proyek ini, ENRG menggengam 100% saham. Saat ini, anak usaha Grup Bakrie ini telah mengoperasikan 12 blok minyak, gas, dan gas metana batubara di Indonesia dan Mozambik, Afrika.

PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR)

PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menambah utang dalam valuta asing (valas). Per Februari 2015, utang valas SUPR telah mencapai US$ 650 juta.

Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan SUPR Juliawati Gunawan, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (10/3), menyebutkan, pinjaman SUPR berasal dari bank dalam negeri sebesar US$ 52 juta, pinjaman bank luar negeri US$ 297,98 juta, dan obligasi luar negeri US$ 300 juta. Adapun, masa jatuh tempo utang tersebut di atas tahun 2015.

Awal tahun ini, SUPR menerbitkan obligasi global US$ 300 juta lewat anak usahanya, Pratama Agung Pte Ltd, berbunga 6,25% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×