kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan depan, tekanan terhadap rupiah diprediksi mereda


Minggu, 08 Juli 2018 / 18:57 WIB
Sepekan depan, tekanan terhadap rupiah diprediksi mereda
ILUSTRASI. Petugas Merapikan Mata Uang Rupiah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah tercatat menguat tipis di akhir pekan, Jumat (6/7). Sementara, untuk sepekan depan, ekonom memperkirakan pelemahan rupiah akan terbatas.

Pada perdagangan Jumat (6/7), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,13% ke Rp 14.375 per dollar AS. Namun, bila dihitung dalam sepekan terakhir, mata uang Garuda masih melemah 0,31%.

Sedangkan, kurs tengah rupiah Bank Indonesia masih melemah 0,15% menjadi Rp 14.409 per dollar AS, kemarin. Kurs JISDOR ini cuma turun 0,03% dalam sepekan.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan rupiah di akhir pekan menguat tipis karena menurutnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dengan China sedikit mereda. "Artinya tekanan di pasar valas global juga mereda," kata Reny, Jumat (6/7).

Sementara, sentimen domestik yang mendukung rupiah menguat adalah karena Bank Indonesia selalu konsisten berada di pasar. Selain itu, inflasi masih dalam level rendah di 3,12% untuk Juni 2018 dan menjadi katalis positif bagi rupiah.

Reny memproyeksikan, rupiah sepekan depan akan melemah terbatas karena penguatan dollar As terhadap rupiah akan dalam tren turun. "Ada potensi AS melakukan negoisasi dengan China yang sudah pelaku pasar berikan nilai yang priced in," kata Reny. Dengan begitu, seharusnya tekanan berkurang, jika pun rupiah melemah akan terjadi secara terbatas.

Untuk sepekan ke depan, Reny memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.300 per dollar AS hingga Rp 14.400 per dollar AS. Sementara rupiah di perdagangan, Senin (9/7) berada direntang Rp 14.310 per dollar AS hingga Rp 14.398 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×