Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kencangnya isu Brexit yang menerpa Inggris, mata uang euro mencuat ke level tertinggi terhadap poundsterling. Meski begitu, kekuatan euro tampaknya akan tetap terbatas lantaran minimnya sentimen positif yang menopang mata uang Benua Biru tersebut.
Mengutip Bloomberg, Kamis (9/8) pukul 19.45 WIB, pasangan mata uang EUR/GBP tekoreksi 0,3% ke level 0,89853. Namun, pada hari sebelumnya, euro sempat melanju ke level tertinggi sepanjang tahun di level 0,90127. Dihitung sepekan, euro juga masih tercatat menguat 0,95% terhadap poundsterling.
"Tidak ada faktor lain selain sentimen hard-Brexit yang membuat euro bisa menyentuh level tertingginya terhadap poundsterling. Hard-Brexit inilah yang menjadi ketakutan terbesar pelaku pasar terhadap Inggris," ujar Nizar Hilmy, analis Global Kapital Investama, Kamis (9/8).
Apalagi, Nizar menambahkan, ketakutan terhadap hard-Brexit semakin ditegaskan oleh pernyataan Menteri Perdagangan Inggris Liam Fox yang menyebut bahwa probabilitas Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan telah mencapai 60%. Ketidakpastian yang tinggi terhadap masa depan Inggris membuat mata uang poundsterling merosot tajam.
Tak hanya itu, Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) Mark Carney sebelumnya juga tenlah menyampaikan pandangan serupa. Kendati suku bunga acuan Inggris dikerek naik, kondisi perekonomian Inggris masih bergantung pada kesepakatan dagang dengan Uni Eropa pasca Brexit.
"Selama kesepakatan Brexit belum deal, poundsterling akan terus tertekan," pungkas Nizar.
Adapun, ia tak menampik pasangan EUR/GBP berpotensi terkoreksi dalam jangka pendeka karena sudah mencapai level tertingginya. Terutama jika ada kabar positif dalam perkembangan Brexit atau data perekonomian Inggris besok sore dirilis positif.
Nizar sendiri menganalisis, secara teknikal, harga EUR/GBP masih berada di atas garis MA 10 maupun MA 25. Garis MA 10 bahkan masih berada di atas MA 25 yang menunjukkan tren bullish. Begitu pun dengan indikator MACD yang masih berada di teritori positif.
Namun, indikator RSI dan Stochastic masing-masing saat ini berada di level 72 dan 89, menunjukkan kondisi overbought. Dengan begitu, pasangan EUR/GBP rentan mengalami koreksi pada perdagangan besok meski tren jangka menengah masih menguat.
Untuk itu, Nizar merekomendasikan sell on resistance untuk EUR/GBP dengan proyeksi harga bergerak di kisaran level support 0,8990 - 0,8970 - 0,8950 dan resistance 0,9030 - 0,9050 - 0,9070.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
