kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentral Mitra Informatika (LUCK) targetkan pendapatan Rp 309 miliar di tahun 2019


Rabu, 28 November 2018 / 15:54 WIB
Sentral Mitra Informatika (LUCK) targetkan pendapatan Rp 309 miliar di tahun 2019
ILUSTRASI. Jajaran Direksi LUCK Yang resmi melantai di bursa


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) setelah resmi melantai di bursa, berencana injak gas ekspansi. Perusahaan penyedia hardware, solusi dan servis di bidang teknologi informasi ini berencana membuka cabang usaha di 15 kota dengan estimasi pendanaan Rp 44 miliar.

"Tapi menjelang akhir tahun, kami akan buka cabang usaha di Karawang. Seperti diketahui, di sana ada banyak perusahaan potensial. Rencananya, Desember nanti akan diresmikan" kata Caroline Himawati Hidajat, Komisaris Utama LUCK, Rabu (28/11).

Caroline bilang, dengan terdaftarnya LUCK di bursa dan rencana ekspansi di tahun 2019, manajemen menargetkan pendapatan dan laba tahun depan masing-masing sebesar Rp 309 miliar dan Rp 33 miliar.

Target tersebut cukup besar lantaran, berdasarkan prospektus penawaran saham perdananya, perolehan penjualan tahun 2017 atau sebelum IPO, yakni Rp 97,71 miliar. Sedangkan per akhir Mei 2018 lalu, penjualan perusahaan Rp 36,19 miliar.

Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, Sentral Mitra Informatika senantiasa mengutamakan pelanggan korporasi yang sehat dan membutuhkan servis yang berkesinambungan, dengan tetap memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan baru.

"Dalam menjalin kerja sama lebih bersifat jangka panjang, dengan durasi waktu 3-4 tahun. Jadi untuk investor tidak usah khawatir, bisa dibilang amanlah untuk investasi," paparnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, LUCK rencananya akan melakukan diferensiasi dengan menambah produk berteknologi lebih maju, atau memberikan perbedaan dalam fungsinya.

Dengan begitu, perusahaan bisa lebih leluasa menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggannya. Bentuk diferensiasi produk meliputi comprehensive print document management, digital file, otomasi bisnis proses (workflow), bisnis otomasi support personel system.

Juga perusahaan menawarkan layanan business continuity disaster recovery (BCDR) atau assurance business, menciptakan aplikasi berbasis teknologi untuk berbagai segmen bisnis dan 3D printing.

Dari penjualan total Rp 36,19 miliar per akhir Mei lalu, hampir 99,96% atau Rp 36,17 miliar didominasi dari pihak swasta, sedangkan 0,4% dari BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×