kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentral Mitra Informatika (LUCK) targetkan laba naik empat kali lipat di tahun 2019


Rabu, 03 April 2019 / 16:42 WIB
Sentral Mitra Informatika (LUCK) targetkan laba naik empat kali lipat di tahun 2019


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) targetkan pertumbuhan laba 2019 bisa naik nyaris empat kali lipat dari capaian 2018. Sumber penguatan laba tersebut, harapannya datang dari rencana ekspansi emiten itu untuk membuka 13 cabang baru di 2019.

Sejak melantai di bursa, BEI berkomitmen untuk menggunakan dana hasil initial public offering (IPO) untuk ekspansi. Caranya, dengan membuka 15 cabang baru di Indonesia, di mana hingga saat ini sudah ada dua cabang yang berhasil di buka, yakni di Surabaya dan Karawang.

"Kita optimistis sisanya bisa kita buka di tahun ini. Selesai pemilu kita akan buka cabang di Makassar, Batam dan Bandung," jelas Komisaris Utama LUCK Caroline Himawati Hidajat, Selasa (2/4).

Untuk itu, LUCK berharap bisa membukukan laba sebanyak Rp 12 miliar di tahun ini. Kenaikan tersebut nantinya bakal didukung upaya masif emiten itu untuk ekspansi. "Itu karena banyak cabang yang masih belum produktif, jadi bisa kelihatan hasilnya lebih tinggi di 2018," ungkapnya.

Apalagi, Caroline mengaku potensi pangsa pasar nasional yang bisa di kuasai masih cukup besar. Saat ini, LUCK baru menguasai 3% pangsa pasar dan harapannya 2019 bisa tumbuh menjadi 5%.

Sebagai informasi, pada kinerja keuangan 2018 laba tahun berjalan LUCK tercatat merosot signifikan hingga Rp 7,88 miliar atau sebanyak sekitar 679,31%. Meskipun laba merosot di 2018, namun LUCK masih sukses membukukan kenaikan pendapatan tipis yakni Rp 5,02 miliar atau sekitar 5,13%.

Untuk penurunan laba 2018, manajemen menjelaskan karena besarnya kebutuhan emiten itu untuk belanja modal seiring memenuhi kebutuhan proyek-proyek yang dijalankan tahun lalu.

"Selain itu, nilai tukar rupiah juga yang di awal tahun masih di kisaran Rp 13.500 kemudian bergerak menjadi Rp 14.500 per dolar. Hal ini membuat kita jadi revisi budget dan beberapa proyek mundur," ungkapnya.

Meskipun begitu, dia optimistis beberapa rencana yang mundur di 2019 bisa diimplementasikan di 2019. Sedangkan untuk prospek nilai tukar sendiri, Caroline mengungkapkan sangat bergantung pada hasil pemilu 2019, untuk melihat lebih jelas arah pergerakan nilai tukar.

Caroline juga menjelaskan, penurunan laba di 2019 juga dikarenakan banyaknya upaya emiten untuk melakukan research and development (R&D), serta melakukan pengembangan dari sisi IT.

Beberapa di antaranya pengembangan sistem software yang diberi nama BOOST untuk Managed Print Services (MPS) monitoring& reporting otomatis yang terintegrasi pada setian unit yang ditempatkan di lokasi pelanggan.

Selain itu, emiten juga melakukan pengembangan software dengan nama Whistle yang berfungsi membantu customer dalam menyampaikan masalah pada project seat management. Ada juga Mobile Warehouse & Services; untuk mempercepat pelayanan dan meningkatkan SLA.

"Mobile Warehouse ini rencananya siap beroperasi di Semester II 2019, kita siapkan dua unit mobil yang nantinya beroperasi di sekitar Jakarta dan Tangerang," katanya.

Untuk masing-masing mobil, LUCK berinvestasi sekitar Rp 400 juta hingga Rp 500 juta. Sehingga, Caroline mengestimasikan kebutuhan untuk investasi Mobile Warehouse lebih dari Rp 1 miliar.

Selain itu, rencananya Oktober 2019 LUCK bakal mendapat ISO IT Security 27001: 2013 di mana sertifikat tersebut menjadi suatu keharusan dan syarat penting bagi perusahaan yang bergerak di bidang informasi dan teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×