kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SCG genjot diversifikasi lewat bisnis keramik


Jumat, 24 Maret 2017 / 13:20 WIB
SCG genjot diversifikasi lewat bisnis keramik


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Siam Cement Group (SCG) terus menggenjot diversivikasi bisnis. Selain fokus pada semen, konglomerasi Thailand ini juga menggenjot penjualan keramik, salah satunya melalui entitas usahanya, PT Keramika Indonesia Assosiasi (KIA).

Hal itu ditandai dengan keikutsertaan SCG pada perhelatan tahunan keramik dan ubin terbesar, Keramika Fair 2017 beberapa waktu lalu di JCC. Perusahaan ini membawa brand keramik dari dua anak usahanya itu.

Numpol Malichai, Presiden Direktur KIA mengatakan, koleksi terbaru yang dimiliki memiliki motif ubin beraksen kayu, marmer dan batu. Pemilihan motif alam ini tidak hanya ditujukan untuk mempermudah instalasi dan pemeliharaan, tetapi juga dorongan untuk mengurangi konsumsi terhadap sumber daya alam.

Selain itu, KIA juga berencana untuk memperluas cakupan jaringan baru dan memperkuat brand awareness melalui saluran offline dan online di seluruh wilayah negeri. Diharapkan konsep baru itu akan menarik pelanggan baru dan memperkenalkan koleksi produk baru KIA ke pasar.

Sementara, COTTO, perusahaan keramik mili SCG lainnya  hadir dengan produk terbarunya, mosaik Hideway, yang merupakan, sebuah koleksi dengan karakteristik dan ciri khas batu alam. “Kami memiliki tujuan untuk memperluas jaringan COTTO di Indonesia. Saat ini, kami mulai mendistribusikan mosaik COTTO ke toko-toko ritel di Panglima Polim dan Pinangsia. Kami juga berencana untuk mendistribusikan lebih banyak toko ritel di Jakarta dan kota-kota lain pada tahun 2017", jelas Sattawat Thitaram, Manajer International Trading COTTO dalam keterangan tertulis, Jumat (24/3).

Dengan segala inovasi tersebut, manajemen berharap produk keramik SCG kian luas dikenal masyarakat. Sehingga, target pertumbuhan penjualan antara 10%-20% tahun ini bisa tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×