kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saratoga rambah bisnis rumah sakit, ada apa?


Minggu, 23 Oktober 2016 / 22:21 WIB
Saratoga rambah bisnis rumah sakit, ada apa?


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melebarkan jaringan bisnisnya di berbagai sektor. Salah satu sektor yang baru dijajaki oleh perusahaan yang didirikan Sandiaga Uno ini adalah investasi di bidang usaha rumah sakit.

Dengan berinvestasi di PT Famon Awal Bros Sedaya (FABS) melalui pengambilan saham baru dalam FABS sehingga Saratoga akan menjadi pemegang saham minoritas.

FABS merupakan perusahaan induk dari beberapa perusahaan yang mengelola empat rumah sakit dengan merek rumah sakit Awal Bros di Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Makassar. SRTG diketahui menanamkan investasinya sebesar Rp 75 miliar untuk merambah bisnis tersebut.

Direktur Keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Jerry Go Ngo, mengatakan SRTG memutuskan mencari peluang di sektor rumah sakit dengan menggandeng FABS karena diketahui grup tersebut mempunyai kualitas yang baik dalam sektor bisnis tersebut.

Hal ini dibuktikan dengan partisipasinya dalam pelaksanaan akreditasi rumah sakit nasional (Komite Akreditasi Rumah Sakit - KARS) serta di akreditasi yang diakui secara internasional seperti Joint Commission International (JCI).

"Kami sebagai perusahaan investasi aktif terus mencari peluang dan kami tetap fokus mengembangkan portofolio yang ada, menyediakan diri untuk melakukan investasi jangka panjang di mana kami melihat adanya peningkatan di masa yang akan datang,"kata Jerry pada KONTAN, Minggu (23/10).

Jerry mengatakan, pihaknya belum bisa berbagi banyak dan mendalam mengenai invetasi di FABS saat ini. Namun Jerry mengatakan Saratoga berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan nasional.

Sesuai dengan keterbukaan publik, PT Saratoga Investama Tbk  pada semester 1 2016 mencetak pendapatan sebesar Rp 5,09 triliun, naik secara signifikan bila dibandingkan semester 1 2015, yakni Rp 3,89 triliun dari 22 perusahaan investasi.

Sementara tahun lalu, total investasi perusahaan mencapai Rp 649 miliar dimana sebesar Rp 304 miliar merupakan investasi pada peluang baru. Sementara sisanya digunakan untuk investasi pada portofolio perusahaan yang sudah ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×