kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampoerna Agro (SGRO) menerbitkan surat utang Rp 569,5 miliar, ini bunganya


Kamis, 25 Februari 2021 / 20:26 WIB
Sampoerna Agro (SGRO) menerbitkan surat utang Rp 569,5 miliar, ini bunganya
ILUSTRASI. Sampoerna Agro (SGRO) akan menerbitkan surat utang dengan jumlah pokok keseluruhan Rp 569,5 miliar.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menerbitkan surat utang dengan jumlah pokok keseluruhan Rp 569,5 miliar. Surat utang tersebut terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap II Tahun 2021 dengan nilai pokok Rp 174,62 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap II Tahun 2021 dengan sisa imbalan ijarah Rp 394,89 miliar.

Berdasarkan prospektus yang dirilis Kamis (25/2), obligasi ini bakal terdiri dari dua seri. Seri A ditawarkan dengan jumlah pokok Rp 127,67 miliar dengan tenor tiga tahun dan tingkat suku bunga tetap 9,45% per tahun, sementara Seri B memiliki nilai pokok Rp 46,95 miliar dengan tenor lima tahun dan tingkat suku bunga tetap 10,35% per tahun.

Sukuk tersebut juga terdiri dari dua seri. Seri A ditawarkan dengan jumlah pokok Rp 236,64 miliar dan jangka waktu tiga tahun serta cicilan imbalan ijarah Rp 22,36 miliar per tahun, sementara Seri B memiliki nilai pokok Rp 158,25 miliar dengan tenor lima tahun dan cicilan imbalan ijarah Rp 16,38 miliar per tahun.

Bunga obligasi dan cicilan imbalan ijarah ini akan dibayarkan tiap tiga bulan sekali terhitung sejak tanggal emisi, yakni 17 Maret 2021. Dengan begitu, pembayaran bunga dan cicilan imbalan ijarah pertama akan jatuh pada 17 Juni 2021.

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) optimistis produksi CPO akan tumbuh positif

Sampoerna Agro akan menggunakan 74% dana penerbitan obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi untuk pelunasan lebih awal seluruh pokok utang Sampoerna Agro ke PT Bank Mandiri Tbk. Per 31 Desember 2020, saldo utang yang jatuh tempo pada kuartal II-2022 tersebut adalah sebesar Rp 125 miliar.

Kemudian, sebesar 6% dana obligasi dan 100% dana sukuk ijarah bakal digunakan untuk pelunasan lebih awal utang anak usaha SGRO, yakni PT Usaha Agro Indonesia ke PT Bank OCBC NISP Tbk. Per 31 Desember 2020, saldo utang yang jatuh tempo pada kuartal IV-2023 ini mencapai Rp 405 miliar. Sementara itu 20% dana obligasi akan digunakan untuk modal kerja.

Obligasi dan sukuk ijarah ini dijamin dengan hak tanggungan berupa Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) di Ogan Komering Ilir. Seluruh jaminan tersebut terletak di provinsi Sumatra Selatan.

Masa penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah ini akan berlangsung pada 8-10 Maret 2021. Kemudian, tanggal penjatahan jatuh pada 15 Maret 2021 dan distribusi secara elektronik pada 17 Maret 2021. Kemudian, pencatatan di Bursa Efek Indonesia dilaksanakan pada 18 Maret 2020.

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) optimistis produksi CPO akan tumbuh 13%-18% tahun ini

Sampoerna Agro menunjuk PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk ijarah ini. Sementara itu, PT Bank Pertama Tbk berperan sebagai wali amanat.

Penerbitan obligasi dan sukuk ijarah ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan I Sampoerna Agro dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Sampoerna Agro dengan target dana masing-masing Rp 1 triliun. Obligasi ini mendapatkan peringkat Single A Minus dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), sedangkan sukuk memperoleh peringkat Single A Minus Syariah.

Baca Juga: Ini dampak penundaan program B40 menurut Sampoerna Agro (SGRO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×