kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampai September, RUIS raih kontrak Rp 1,82 triliun


Rabu, 31 Oktober 2018 / 22:18 WIB
Sampai September, RUIS raih kontrak Rp 1,82 triliun
ILUSTRASI. PT Radiant Utama Interinsco Tbk


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk telah memperoleh 310 proyek senilai Rp 1,82 triliun hingga September 2018. Emiten berkode saham RUIS ini membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,5 triliun pada 2018. Sementara itu, perolehan kontrak baru pada 2017 sebesar Rp 1,8 triliun.

“Kontrak terbesar diperoleh dari jasa penunjang industri migas dengan klien perusahaan kontraktor migas besar yang beroperasi di Indonesia,” kata Direktur Utama RUIS, Sofwan Farisyi kepada Kontan.co.id, Rabu (31/10).

Pada pemberitaan sebelumnya perusahaan tengah mengejar kontrak-kontrak berskala besar. Misalnya, RUIS mengincar setidaknya dua hingga tiga tender di Blok Mahakam. 

Sofwan bilang, perusahaan telah mendapat beberapa kontrak besar hingga September 2018. “Beberapa kontrak lainnya sedang menunggu proses pengumuman pemenang tender yang rencananya akan dilakukan pada kuartal terakhir 2018,” ujarnya.

Perusahaan tengah mengkuti beberapa tender untuk proyek yang akan dimulai pada 2019. Saat ini, Sofwan menambahkan perusahaan masih banyak mendapat kontrak di sektor migas yang pergerakan industrinya yang dinamis meski trennya terus meningkat.

Melihat tren industri migas yang terus meningkat, ia menargetkan tahun depan perusahaan dapat memperoleh pertumbuhan perolehan kontrak sebesar 10%-15% ketimbang 2018.

Ia menilai untuk sektor migas domestik dengan berakhirnya kontrak konsesi atau proses peralihan blok migas yang besar, perusahaan optimis dan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sejalan dengan pertumbuhan bisnis jasa penunjang migas.

“Di sisi lain kita juga tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian terutama untuk tender-tender yang membutuhkan investasi yang besar,” pungkasnya.

Sementara dalam bisnis usaha energi baru terbarukan (EBT), ia juga optimistis dalam tahun mendatang bisnis EBT ini masih akan terus bertumbuh mengingat pemerintah yang juga berkomitmen untuk mencapai target bauran energi yang berasal dari EBT pada 2025.

Pada tahun ini, ia menjelaskan kontribusi pendapatan dari sektor EBT diproyeksikan mencapai 7%-8% dari total pendapatan peusahaan, pun untuk tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×