kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.549   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.852   24,62   0,36%
  • KOMPAS100 991   2,78   0,28%
  • LQ45 766   2,30   0,30%
  • ISSI 219   0,83   0,38%
  • IDX30 397   1,72   0,43%
  • IDXHIDIV20 467   0,46   0,10%
  • IDX80 112   0,40   0,36%
  • IDXV30 115   0,55   0,48%
  • IDXQ30 129   0,28   0,21%

Saham RIMO jeblok lagi, ini penyebabnya


Rabu, 08 November 2017 / 21:33 WIB
Saham RIMO jeblok lagi, ini penyebabnya


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) yang terus terjun bebas sejak akhir pekan lalu membuat otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil tindakan untuk melakukan suspensi atas saham tersebut.

Baru hari ini (8/11), suspensi saham RIMO dibuka. Bukannya terangkat atau minimal bertahan, saham RIMO justru kembali anjlok. Hingga berita ini diturunkan, RIMO sudah terjun hampir 24% ke level Rp 192 per saham.

Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas mengatakan, kembali anjloknya saham RIMO setelah suspensi dibuka kemungkinan karena masih banyak pelaku pasar yang masih ingin melepas saham tersebut.

"Pasar khawatir nanti terkena suspensi lagi," ujarnya kepada KONTAN, hari ini.

Jadi, mumpung sedang dibuka, banyak pelaku pasar yang segera melakukan cut loss. Mereka khawatir harga sahamnya terus turun sehingga kerugian yang ditanggung nanti bisa menjadi lebih besar.

Meski demikian, tidak semua pelaku pasar, terutama investor ritel yang ikut melakukan panic selling seperti itu. Salah satunya, Pengamat Pasar Modal Adler Haymans Manurung. "Nanti, saat harganya sudah Rp 1.000 baru saya lepas," ujarnya.

Ia mengaku sudah memiliki saham RIMO sejak beberapa tahun lalu. Ia masuk saat harga sahamnya masih di bawah Rp 100 per saham.

Menanggapi pergerakan harga saham RIMO belakangan ini, Adler mengatakan, secara bisnis prospek RIMO memang menarik, properti. Kinerja keuangannya juga sudah mulai membaik.

"Tapi, RIMO perlu memberikan kejelasan, transparansi dibalik pergerakan harga sahamnya itu," tegas Adler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×