kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Garuda Indonesia (GIAA) terbang 10,42%, simak rekomendasi analis berikut


Kamis, 12 November 2020 / 20:43 WIB
Saham Garuda Indonesia (GIAA) terbang 10,42%, simak rekomendasi analis berikut
ILUSTRASI. Livery pesawat Garuda Indonesia dengan masker


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melaju di zona hijau sepanjang perdagangan Kamis (12/11). Saham GIAA menguat 10,42% ke harga Rp 318 dengan nilai traksaksi sebesar Rp 356,83 miliar.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, adanya kabar pembentukan holding pariwisata menjadi katalis positif untuk pergerakan saham GIAA. Meski demikian, ia melihat kabar ini merupakan sentimen sementara.

“Nantinya harga saham akan realized dengan kondisi riil. Bagaimana realisasinya nanti, bisa saja setelah mengalami lonjakan ke Rp 350, balik konsolidasi dulu di Rp 290-Rp 310 sambil mencermati kondisi yang ada,” ungkapnya, Kamis (12/11).

Ke depannya, saham GIAA akan dipengaruhi oleh perkembangan kinerja dan pertumbuhan jumlah penumpang dan pengembangan lain yang dilakukan perusahaan penerbangan ini. 

Baca Juga: Harga saham Garuda (GIAA) melesat 17% di koreksi IHSG, begini kata analis

“Di sisi lain, kebutuhan orang untuk berpergian juga belum kembali seperti semula. Jadi, ini masih perlu kita lihat lagi,” ungkapnya, Kamis (12/11).

Untuk saat ini, Reza menilai saham GIAA ini belum menarik untuk dikoleksi lantaran kenaikan harga pada hari ini masih berupa persepsi. Ia merekomendasikan hold saham GIAA dengan target harga Rp 320.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji juga mengungkapkan melesatnya saham GIAA didorong oleh kebijakan pemerintah untuk membentuk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung.

“Selain itu, pemulihan perekonomian, relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan komitmen pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata menjadi sentimen positif untuk GIAA,” katanya, Kamis (12/11).

Katalis positif lainnya datang dari stimulus pemerintah berupa penghapusan atau peniadaan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) untuk 13 bandar udara di Indonesia. Nafan bilang, stimulus ini bisa mengerek jumlah penumpang.

Nafan masih mempertahankan rekomendasi beli saham GIAA dengan target harga Rp 456.

Selanjutnya: Tingkatkan perlindungan kesehatan, Garuda Indonesia gandeng PZ Cussons

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×