kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham BBRI anjlok 5% dan PER pun semakin rendah, tertarik menadah?


Selasa, 03 Maret 2020 / 07:29 WIB
Saham BBRI anjlok 5% dan PER pun semakin rendah, tertarik menadah?
ILUSTRASI. Mesin ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jakarta.


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (2/3) saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk.) ditutup memerah. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham BBRI persis di harga penutupan Rp 3.980 per saham.

Dibandingkan dengan penutupan Jumat (28/2), harga saham BBRI turun 5,01% dari Rp 4.190.

Mencatatkan harga tertinggi Rp 4.200 dan harga terendah Rp 3.980, saham BBRI ditutup turun Rp 210 per saham dalam sehari.

Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (25 Februari 2020), harga saham BBRI hari ini turun 11.=,56 % dibanding harga saat itu (Rp 4.500).

Begitu pula, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (03 Februari 2020), harga saham emiten ini minus 10,76%, dari semula (Rp 4.460).

Adapun sejak setahun lalu (03 Maret 2019) harga saham BBRI masih positif 3,38% dari harga saat itu (Rp 3.850).

Baca Juga: Pasar keuangan bergejolak, investor lebih pilih emas

Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 279, maka price to earning ratio (PER) saham ini 14,27 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 2,38 kali.

Pada akhir sesi perdagangan, Senin (2/3) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dalam.

Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup hari perdagangan, IHSG berada di angka indeks 5.361,25. Itu berarti dalam sehari indeks utama di bursa saham Indonesia ini turun 1,68%.

Penurunan IHSG itu ternyata sejalan dengan kondisi indeks sektoral. Dari 10 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, sembilan di antaranya negatif.

Sektor-sektor yang turun adalah

  1. Sektor Manufaktur (-0,53%),
  2. Sektor Perdagangan (-0,59%),
  3. Sektor Pertanian (-0,70%),
  4. Sektor Barang Konsumsi (-0,79%),
  5. Sektor Konstruksi (-1,23%),
  6. Sektor Industri Dasar (-1,47%),
  7. Sektor Infrastruktur (-1,54%),
  8. Sektor Tambang (-1,58%)
  9. Sektor Keuangan (-3,05%).

Adapun satu indeks sektoral yang positif alias naik adalah sektor Aneka Industri (2,23%).

Tampak bahwa penurunan terdalam perdagangan ini menimpa indeks sektor Keuangan. Adapun kenaikan paling tinggi dialami indeks sektor Aneka Industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×