kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah kembali tertekan hari ini, begini prediksinya untuk besok


Rabu, 11 September 2019 / 17:19 WIB
Rupiah kembali tertekan hari ini, begini prediksinya untuk besok
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami koreksi. Data Bloomberg menunjukan rupiah berada di level Rp 14.060 per dolar AS atau melemah 0,05% dibanding sehari sebelumnya.

Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia rupiah melemah 0,23% ke level Rp 14.063 per dolar AS. Koreksinya rupiah disebabkan oleh sentimen yang berasal dari global.

Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan koreksi rupiah disebabkan oleh beberapa sentimen negatif. Pertama, rupiah melemah dikarenakan terjadinya bargain hunting. Hal ini terjadi karena beberapa hari terakhir rupiah sudah menguat.

Selain itu, Faisyal bilang adanya kekhawatiran pasar terkait perang dagang yang dialami oleh Jepang dan Korea Selatan. Sentimen lainnya ialah harga minyak dunia yang mulai merangkak naik. “Hari ini ramai sentimen negatif,” ujar Faisyal.

Baca Juga: Rupiah hari ini ditutup melemah 0,05% ke level Rp 14.060 per dolar AS

Faisyal juga mengatakan bahwa esok hari rupiah masih berpotensi kembali terkoreksi. Hanya hal tersebut masih menunggu data-data yang akan rilis. Rilis data yang akan berpengaruh bagi rupiah esok hari ialah data trade balance China. Untuk data ini, pasar belum memprediksi hasilnya. Hanya saja jika hasilnya negatif, rupiah bisa kembali terkoreksi.

Selain itu, pasar juga sedang menanti keputusan moneter dari bank sentral Eropa (ECB). 

Prediksinya ECB akan melonggarkan kebijakan moneternya. Hal ini bisa memiliki pengaruh positif maupun negatif terhadap rupiah tergantung dari pandangan pasar. 

Baca Juga: Siang hari, rupiah nangkring di level Rp 14.053 per dolar AS

Faisyal bilang jika pasar menilai pelonggaran kebijakan moneter ini karena kekhawatiran terhadap ekonomi global, maka rupiah bisa kembali melemah. 

Sebaliknya, rupiah bisa menguat jika berdampak baik pada peningkatan permintaan asset berisiko yang salah satunya rupiah. “Ada dua pemicu tergantung pasar lebih menganggap ke arah mana,” ujar Faisyal.

Dengan beberapa sentimen tersebut, Faisyal menilai rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp 14.020 – Rp 14.100 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×