Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hanya mampu menguat tipis setelah Bank Indonesia (BI) mengerek kembali suku bunga acuan pada Rabu siang.
Mengutip Bloomberg, Rabu (30/5) pukul 17.00 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat tipis 2 poin atau setara 0,01% ke level Rp 13.993 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, penguatan tipis rupiah pada perdagangan hari ini sebagai respons pasar terhadap keputusan BI yang menaikan suku bunga acuan BI 7 Day Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,75%. Selain itu, penurunan yield US Treasury di bawah level 3% turut menjadi katalis positif bagi pergerakan rupiah.
Penguatan rupiah sebenarnya bersifat terbatas karena di saat yang sama konflik politik di Italia sedang berlangsung. Alhasil, sebagian investor mengalihkan dananya ke aset safe haven.
Faisyal memperkirakan, rupiah masih berpeluang melemah kembali pada perdagangan Kamis (31/5), terutama jika data pertumbuhan domestik bruto alias gross domestic product (GDP) AS menunjukkan hasil positif. Selain itu, kelanjutan konflik yang terjadi di kawasan Italia juga bisa berdampak negatif buat rupiah.
Rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp 13.940-Rp 14.050 per dollar AS pada perdagangan Kamis (31/5).
Dia menambahkan, kendati BI telah menaikkan suku bunga acuan, rupiah masih rentan terkoreksi dalam jangka menengah. Terlebih lagi, kenaikan BI 7 Day Repo Rate hanya merupakan upaya untuk mengantisipasi dampak kenaikan suku bunga acuan AS pada Juni mendatang. “Rupiah masih rapuh dan dalam jangka pendek tidak akan jauh dari level Rp 14.000,” kata Faisyal.
Menurutnya, dengan kondisi seperti saat ini, investor disarankan untuk bermain aman dengan mengoleksi aset-aset safe haven seperti emas atau yen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News