kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah diprediksi akan mengawali pekan dengan pelemahan


Minggu, 16 Februari 2020 / 12:32 WIB
Rupiah diprediksi akan mengawali pekan dengan pelemahan
ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah per akhir Oktober 2019 senilai Rp4.756,13 triliun atau naik sebesar Rp277,56 triliun dibandingkan Oktober 2018 ya


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi akan mengawali pekan dalam kondisi tertekan. Pada penutupan perdagangan Jumat (14/2), rupiah spot ditutup ke level Rp 13.693 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat tipis 0,01% dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp 13.694 per dolar AS.

Dalam sepekan, pergerakan rupiah terpantau melemah dengan penurunan sebesar 0,13%.

Pelemahan juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah melemah 0,20% ke level Rp 13.707 per dolar AS.Hal yang sama juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Sepekan kemarin rupiah melemah 0,44%.

Baca Juga: Instrumen obligasi makin menarik, saham bisa dilirik di semester kedua

Head of Economic Research Pefindo Fikri C Permana melihat potensi pelemahan rupiah pada Senin (17/2) masih akan mungkin terjadi. Dari sisi eksternal, Fikri menyebut persebaran virus corona masih akan menjadi sentimen pemberat. Ditambah dengan kemungkinan downside risk ekonomi yang menimpa beberapa negara berkembang. "Downside risk ekonomi dari Argentina, India, dan China diperkirakan akan cukup berpengaruh terhadap kepercayaan bagi negara berkembang, termasuk Indonesia," papar Fikri.

Baca Juga: Kurs rupiah melemah 0,13% ke Rp 13.693 per dolar AS dalam sepekan

Oleh sebab itu, ia memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.640 - Rp 13.740 dengan kecenderungan melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×