kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rilis bond US$ 575 juta, Indika siap caplok Kideco


Sabtu, 04 November 2017 / 16:00 WIB
Rilis bond US$ 575 juta, Indika siap caplok Kideco


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) telah menetapkan nilai beserta kupon obligasi global. Dana dari obligasi ini bakal digunakan untuk menambah kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agung.

Emiten tambang ini menetapkan nilai pokok obligasi bertenor 7 tahun yang jatuh tempo 2024 tersebut senilai US$ 575 juta. Jumlah ini sedikit lebih rendah dari plafon tertinggi di rencana awal, yakni maksimal US$ 600 juta.

Indika menetapkan kupon 5,875% per tahun untuk obligasi ini. "Kupon ini merupakan yang terendah dalam sejarah penerbitan obligasi perusahaan pertambangan Indonesia," ujar Direktur Utama INDY Arsjad Rasjid, Jumat (3/11).

Moodys Investors Service memberi peringkat B2 pada obligasi 2024. Lembaga pemeringkat ini juga sedang mengkaji potensi kenaikan peringkat jadi Ba3 pasca penutupan transaksi pembelian saham Kideco. Sementara, Fitch Ratings memberi peringkat B- dengan potensi kenaikan peringkat menjadi B+.

Sebagaimana diketahui, penerbitan obligasi merupakan salah satu sumber dana INDY untuk menambah kepemilikan saham Kideco. Akuisisi dilakukan melalui anak usaha INDY, PT Indika Inti Corpindo.

Sebelumnya, Indika meneken perjanjian pembelian saham secara terpisah dengan Samtan Co Ltd dan PT Muji Inti Utama. INDY melakukan akuisisi tambahan 40% saham Kideco dari Samtan dan 5% saham Kideco dari Muji. Nilai transaksi akuisisinya secara keseluruhan sekitar US$ 677,5 juta.

Setelah transaksi tuntas, INDY secara resmi menjadi pemegang 91% saham produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia ini. "Transaksi itu diharapkan selesai pada akhir bulan ini," jelas Arsjad.

Respons calon pembeli obligasi terbilang positif. Hal ini tercermin dari total permintaan yang terakumulasi dalam orderbook di saat penetapan harga (pricing), yang berasal dari sekitar 250 rekening dengan nilai lebih dari US$ 3,5 miliar atau 6,1 kali lipat.

"Tingginya permintaan atas obligasi kami adalah bukti kepercayaan dan dukungan investor global atas strategi bisnis kami, yaitu pembelian tambahan 45% saham Kideco, yang akan meningkatkan porsi kepemilikan Indika Energy menjadi 91%," jelas Arsjad.

Obligasi yang akan jatuh tempo pada 2024 ini dilepas sejumlah 50% untuk pasar Asia, 29% untuk Amerika Serikat, dan 21% untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Berdasarkan tipe investor, manajer investasi menyerap 92%, bank atau private bank 7% dan dana pensiun atau asuransi mengambil 1%.

Harga saham INDY terus menanjak. Pada penutupan transaksi kemarin, harga saham INDY naik 1,72% menjadi Rp 2.370 per saham. Sejak awal tahun hingga kemarin, harga INDY sudah naik 236%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×