kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rights issue menjadi angin segar bagi saham Bank Bukopin


Rabu, 04 Juli 2018 / 21:54 WIB
Rights issue menjadi angin segar bagi saham Bank Bukopin
ILUSTRASI. Bank Bukopin


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menjadi semakin baik pasca diumumkannya rencana aksi korporasi yakni penerbitan saham baru melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Lewat perhelatan ini, BBKP menargetkan dana segar Rp 1,55 triliun.

Adapun, stand by buyer rencana rights issue ini sudah santer terdengar yakni investor asal Korea Selatan, Kookmin Bank. Pun beberapa analis mempredisi ini sebagai angin segar bagi kinerja Bukopin ke depan.

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, Bank Bukopin merupakan bank yang bermain di segmen UMKM, dan segmen tersebut termasuk yang kuat dalam menyerap tekanan eskternal sehingga prospek ke depan pastinya baik.

Rights issue pun menjadi salah satu langkah BBKP untuk terus meningkatkan target kredit. Kedepannya akan memberikan efek positif dari sisi pendapatan dan laba,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Rabu (4/7). 

Menurut Nafa, saat ini harga BBKP sudah menyentuh di Rp 494 dan sudah ada aksi profit taking.  “Untuk akumulasi bisa diambil untuk jangka menengah Rp 544 bisa jadi target price, buy on weakness bisa lebih baik,” ujar Nafan.

Hadrian, Head of Marketing Universal Broker Indonesia mengatakan, secara teknikal, BBKP terlihat sempat turun ke Rp 496, disarankan jika ingin masuk sebaiknya pada level Rp 424 sampa Rp 428. “Karena sebelumnya sudah downtrend. Jika di bawah itu belum akan terindikasi ke arah uptrend terkesan hanya rebound pantulan,” ujar Hadrian, Rabu (4/7).

Menurutnya, BBKP bisa masuk pertama di batas Rp 448 dengan target terdekat di Rp 466 dan support di Rp 370. Fundamental sudah cukup baik, tapi teknikal respon pasar belum terlalu bagus. “Disarankan boleh masuk namun dengan alokasi dana yang jangan terlalu besar karena ini termasuk saham yang kurang likuid,” ujar Hadrian.

Kepala Riset Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe mengatakan, perlu waktu bagi Bukopin untuk menyesuaikan dengan ritme Kookmin Bank. “Kemungkinan butuh dua tahun hingga tiga tahun sebelum bagus dan stabil,” ujar Kiswoyo kepada Kontan.co.id, Selasa (3/7).

Menurutnya, gaya bisnis dari Kookmin juga belum terlihat jelas, sehingga implementasinya kepada Bank Bukopin kedepannya masih belum akan pasti mengarah kemana. Asal tahu saja, saat ini Bukopin masih fokus pada penyaluran kredit ke sektor UMKM. “Sebaiknya wait and see dulu saat ada perubahan manajemen seperti ini. Bahkan bisa sampai 3 tahun ke depan,” ujar Kiswoyo.

Pada perdagangan hari ini, BBKP ditutup melemah 8,81% menjadi Rp 414 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×