kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rights issue Kimia Farma terganjal


Rabu, 11 Juli 2012 / 08:30 WIB
Rights issue Kimia Farma terganjal
ILUSTRASI. Sejumlah mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Rencana PT Kimia Farma Tbk meraih dana segar melalui penerbitan saham baru atawa rights issue, tahun ini, kemungkinan bakal tertunda.
Awalnya, perusahaan farmasi pelat merah ini sudah mendapatkan restu dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Komite Privatisasi.

Jumlah penerbitan saham baru yang disetujui maksimal 20% dari modal disetor dan ditempatkan. Kimia Farma memperhitungkan, dari jumlah itu, nilai dana segar yang bisa diraup dari rights issue mencapai kisaran Rp 700 miliar. Manajemen sebelumnya optimistis, hajatan ini bisa digelar pada kuartal III tahun ini.

Namun, rencana ini terganjal izin dari parlemen. Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat-RI (DPR-RI) yang membawahi pengawasan perusahaan pelat merah, menunda pemberian restu bagi rights issue Kimia Farma.

Erik Satrya Wardhana, Wakil Ketua Komisi VI DPR menuturkan, penundaan tersebut dilakukan karena parlemen melihat ada beberapa kejanggalan dalam rencana penggunaan dana rights issue.

Yakni, terkait alokasi dana rights issue sebesar Rp 500 miliar yang direncanakan untuk renovasi pabrik. DPR menilai nilai itu terlalu besar.

Di sisi lain, Kimia Farma juga tidak menyertakan laporan studi kelayakan atas semua proyek ekspansi yang menggunakan dana rights issue.

Alhasil, parlemen meminta manajemen Kimia Farma untuk memperbaiki usulan rights issue tersebut. "Lebih baik terlambat sedikit tapi lebih sempurna, daripada terburu-buru tapi banyak salah," kata Erik, Senin (9/7).

KONTAN sudah berupaya menghubungi manajemen Kimia Farma untuk mengonfirmasi hal ini. Namun, hingga berita ini ditulis, telpon dan pesan singkat KONTAN kepada Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman, belum juga dibalas.

Tertundanya rights issue ini sejatinya bisa berdampak buruk bagi realisasi rencana ekspansi perseroan. Berdasarkan catatan KONTAN, dana rights issue tersebut bakal menutupi sekitar 53,85% dari kebutuhan dana ekspansi perseroan selama dua tahun yang mencapai Rp 1,3 triliun.

Sisa kebutuhan dana akan ditutup dari kredit bank dan kas internal. Saat ini, Kimia Farma tengah memburu pinjaman bank senilai Rp 400 miliar. Beberapa bank yang sudah diajak bicara di antaranya Bank of Tokyo dan PT Bank Central Asia Tbk.

Anggaran ekspansi itu akan digunakan antara lain untuk perbaikan pabrik agar memenuhi standar yang dituntut, peningkatan volume produksi, juga penambahan produk baru seperti injeksi dan infus.

Ekspansi ini diharapkan bisa mendorong kinerja perseroan. Target penjualan tahun ini ditargetkan naik 14,91% menjadi Rp 4 triliun. Sedangkan target laba dikejar sebesar Rp 220 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×