Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap diperkirakan bisa mempertahankan keunggulan kinerjanya hingga akhir tahun ini. Sebab, sentimen negatif disinyalir minim pada reksadana berbasis obligasi ini.
Infovesta mencatat, year to date per Juli 2017, indeks reksadana pendapatan tetap naik 5,93%, mengungguli jenis reksadana lainnya.
Edbert Suryajaya, Head of Research & Consulting Services Infovesta Utama mengatakan, kenaikan indeks reksadana pendapatan tetap bisa berlanjut hingga akhir tahun ini. Hanya saja, tetap ada faktor yang perlu diperhatikan yang bisa saja mengoreksi kinerja indeks reksadana pendpaatan tetap.
Sentimen negatif bisa datang dari pergerakan inflasi. Edbert melihat inflasi di Indonesia sudah mencapai puncak pada Juni lalu dan setelah Lebaran. Pada semester II 201, ia memprediksikan, inflasi akan bergerak datar cenderung menurun. "Ini baru prediksi, tetapi kita harus berhati-hati pada surplus yang mungkin terjadi," kata Edbert.
Selain itu, sentimen global juga perlu diperhatikan seperti perkiraan The Fed yang akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada tahun ini. Jika, The Fed menaikkan suku bunga, ada kemungkinan Indonesia juga akan mengerek suku bunga. Namun, lanjut Edbert, jika memang tahun ini The Fed hanya menaikan suku bunga sebanyak satu kali, hal ini akan berdampak minim untuk Indonesia.
"Kecuali yang dikhawatirkan adalah kenaikan suku bunga The Fed sebanyak dua kali," kata Edbert. Namun, ia menduga, potensi kenaikan suku bunga dua kali terbilang kecil. Sebab, untuk menaikkan suku bunga sebanyak satu kali saja perekonomian AS masih belum solid.
"Faktor-Faktor yang saya sebutkan itu, kemungkinan terjadinya relatif kecil," kata Edbert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
