kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana saham tetap untung meski pasar saham turun


Sabtu, 03 Maret 2018 / 15:40 WIB
Reksadana saham tetap untung meski pasar saham turun


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati pasar saham cenderung koreksi di akhir Februari lalu, reksadana saham masih mampu mencetak kinerja positif di periode tersebut. Infovesta Utama mencatat, rata-rata kinerja reksadana saham, seperti ditunjukkan pergerakan Infovesta Equity Fund Index, naik tipis 0,04% di Februari lalu.

Sementara itu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan turun 0,13% di periode tersebut. Bila dihitung sejak awal tahun, IHSG naik 3,80%. Tapi ini masih lebih kecil ketimbang kinerja rata-rata reksadana saham yang naik 4,76%.

Kinerja rata-rata reksadana saham ini juga lebih baik dari jenis reksadana lainnya. Kinerja reksadana pendapatan tetap, sebagaimana ditunjukkan Infovesta Fixed Income Fund Index, melemah 0,91% sepanjang bulan lalu. Sejak awal tahun, kinerja reksadana tersebut minus 0,32%.

Maklumlah, Indonesia Composite Bond Index terkoreksi 1,2% sepanjang Februari lalu. Dari awal tahun, indeks ini juga telah melemah 0,14%.

Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menjelaskan, manajer investasi umumnya memiliki alokasi aset berupa kas atau pasar uang sebesar 5%–10% dalam portofolio reksadana saham. Ini membuat reksadana tersebut masih cukup likuid di tengah gejolak di pasar saham.

Soni berpendapat strategi alokasi saham tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap kinerja reksadana saham sepanjang bulan lalu. "Sebagian besar sektor saham mengalami koreksi," ujar dia beralasan, Jumat (2/3).

Karena hanya unggul tipis atas kinerja indeks acuannya, Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management, menyebut, kinerja rata-rata reksadana saham bisa saja melemah. Menurut dia, salah satu kunci agar manajer investasi mampu menjaga kinerja reksadana sahamnya adalah dengan diversifikasi saham.

Dalam hal ini, manajer investasi tidak hanya fokus pada pemilihan saham berkapitalisasi besar, melainkan juga saham berkapitalisasi rendah. "Saham-saham small cap kerap menjadi penggerak IHSG dari awal tahun hingga saat ini," papar dia.

Di samping itu, performa sebagian saham-saham di sektor komoditas masih cukup baik di bulan lalu. Hal tersebut turut membantu manajer investasi dalam mendongkrak kinerja reksadana sahamnya.

Mengurangi transaksi

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, sebagian reksadana saham tidak mampu menahan gejolak di pasar akibat sentimen kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat. Ia meyakini sentimen tersebut masih akan terus menghantui pasar saham Indonesia.

Tekanan baru hilang saat kenaikan suku bunga acuan AS benar-benar diumumkan. Oleh karena itu, manajer investasi dituntut melakukan antisipasi dengan berhati-hati dalam menentukan aset portofolio reksadana saham.

Soni menuturkan, walau secara umum MI tidak melakukan perubahan strategi, volatilitas pasar saham yang cukup tinggi membuat manajer investasi mengurangi frekuensi transaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×